Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwanto mengingatkan bahwa riset mengenai upaya peningkatan produktivitas pertanian harus terus digalakkan guna mendukung pengembangan sektor tersebut di Tanah Air.
"Riset-riset pertanian sangat penting sekali untuk meningkatkan produktivitas dan juga efisiensi usaha tani," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, riset pertanian harus digalakkan dan anggaran untuk lembaga riset maupun perguruan tinggi juga harus ditingkatkan.
"Arah riset pertanian pada saat ini perlu didorong untuk menghasilkan teknologi yang adaptif terhadap kondisi iklim dan lingkungan pertanian yang sering mengalami perubahan. Misalkan adaptif terhadap cekaman biotik maupun abiotik, teknologi pertanian ramah lingkungan," katanya.
Dia menambahkan bahwa riset mengenai bagaimana upaya menghasilkan varietas adaptif perubahan iklim seperti varietas toleran kekeringan, toleran salinitas, tahan wereng dan cekaman abiotik juga masih sangat diperlukan.
"Di sisi lain banyak juga materi penting yang dapat diangkat dalam riset misalkan tentang teknologi produksi ramah lingkungan dengan efisiensi penggunaan pupuk anorganik, materi ini sangat penting dan dibutuhkan," katanya.
Selain itu, kata dia, riset tentang mekanisasi juga masih sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi usaha tani.
"Dengan adanya mekanisasi, maka akan menekan biaya dan menekan waktu yang dibutuhkan untuk produksi tanaman," katanya.
Selain berbagai isu di atas, kata dia, penelitian mengenai penerapan teknologi 4.0 juga sangat dibutuhkan guna mendukung produktivitas pertanian.
"Misalkan, tentang penerapan teknologi 4.0 untuk otomatisasi seperti penggunaan teknologi irigasi yang presisi dengan sensor dan lain sebagainya," katanya.
Dia menambahkan bahwa riset merupakan bagian penting dalam inovasi pertanian dan sangat diperlukan dalam menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Karenanya dukungan terhadap peningkatan riset ini sangat diperlukan dari berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah, swasta, akademisi, industri, tapi juga dari masyarakat Indonesia," katanya.
Berita Terkait
OJK Jateng dorong peningkatan akses keuangan sektor pertanian
Kamis, 28 Maret 2024 11:09 Wib
Kementerian Pertanian gandeng Kodam Diponegoro atasi darurat pangan
Kamis, 21 Maret 2024 14:37 Wib
Pemprov Jateng segera data lahan pertanian terdampak banjir
Kamis, 21 Maret 2024 8:39 Wib
Ribuan hektare sawah di Jateng terancam gagal panen akibat banjir
Rabu, 20 Maret 2024 8:41 Wib
"Kita Tani Muda" dorong generasi muda jadi petani berdaya saing
Sabtu, 9 Maret 2024 8:25 Wib
Distan Semarang : Lahan pertanian masuki musim tanam
Selasa, 20 Februari 2024 23:24 Wib
Pelajar belajar mengenal pertanian hidroponik di Boyolali
Selasa, 20 Februari 2024 13:33 Wib
Mahasiswi Unissula promosikan produk pertanian di Jepang
Senin, 15 Januari 2024 15:26 Wib