Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengembangkan bibit tanaman unggul di laboratorium kultur jaringan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di tengah masa pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pengembangan bibit tanaman melalui kultur jaringan tersebut merupakan teknik memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, maupun akar.
"Kemudian bagian tanaman itu ditumbuhkan pada media buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuhan (hormon,) secara aseptik (steril) dalam wadah tertutup yang tembus cahaya misalnya botol kaca, pada suhu tertentu sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap," katanya.
Menurut dia, saat ini beberapa jenis tanaman yang dikembangkan seperti anggrek dan pisang cavendhis sudah pada proses aklimatisasi atau penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru.
"Konsep kultur jaringan bekerja pada tanaman dari mulai pembibitan hingga aklimatisasi," katanya.
Ia mengatakan jangka waktu proses pembibitan tanaman hingga tumbuh akar pada setiap jenis tanaman akan berbeda-beda, seperti jenis anggrek membutuhkan waktu sekitar 2 minggu.
"Dari serbuk sari kami semai, kemudian dipindahkan ke media baru agar tumbuh tunas.Kemudian tunas tanaman, kami pecah lagi menjadi beberapa bagian agar dapat berkembang hingga proses aklimatisasi," katanya.
Adapun pada proses tersebut, kata dia, suhu ruangan sangat menentukan kondisi tanaman dapat berkembang atau terkontaminasi, dan mati.
"Selain itu , ruangan yang digunakan harus steril, termasuk botol kaca yang digunakan sebagai tempat tanam harus disterilkan selama 6 jam. Untuk satu botol bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan tanaman dengan suhu antara 23-28 derajat," katanya.
Ia menambahkan metode kultur jaringan tersebut banyak manfaat antara lain tanaman yang dihasilkan lebih seragam, tahan terhadap hama, dan tanaman yang dihasilkan memiliki kualitas lebih bagus.
Berita Terkait
Pemkot Surakarta kembali bahas revitalisasi Keraton Kasunanan
Rabu, 27 Maret 2024 15:08 Wib
Pemkot Pekalongan temukan makanan berbuka mengandung boraks dan rhodamin
Rabu, 27 Maret 2024 8:34 Wib
Pemkot Pekalongan tingkatkan pengawasan Kemetrologian jelang Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 8:29 Wib
Pemkot Semarang siapkan THR bagi 11.000-an ASN
Selasa, 26 Maret 2024 9:02 Wib
Pemkot Pekalongan "ramp check" angkutan Lebaran 2024
Selasa, 26 Maret 2024 3:10 Wib
Pemkot Pekalongan intensifkan operasi cipta kondisi selama Ramadhan
Selasa, 26 Maret 2024 3:09 Wib
Inilah jurus Kota Pekalongan mengatasi ancaman "tenggelam"
Senin, 25 Maret 2024 10:30 Wib
THR dibayarkan paling lambat 4 April 2024
Sabtu, 23 Maret 2024 17:11 Wib