Semarang (ANTARA) - Praktisi dan santri talents mapping Andri Fajria mengatakan pengembangan bakat anak di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan tantangan bagi orang tua (ortu) meski kunci membangun bakat di antaranya banyak bertemu orang.
"Kunci untuk membangunkan bakat anak menerapkan rumus 3B, yakni banyak bertemu orang, banyak beraktivitas, dan beragam aktivitas," kata Andri Fajria melalui percakapan WhatsApp kepada ANTARA di Semarang, Rabu.
Pendiri Sekolah Alam Tangerang Andri Fajria mengemukakan hal itu ketika menjawab pertanyaan terkait dengan pengembangan bakat anak di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui internet. Penerapan PJJ sejak April 2020 ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona, terutama pada anak-anak.
Baca juga: Merawat bakat anak kala pandemi COVID-19
Tidak pelak lagi, lanjut Andri Fajria, pengembangan bakat anak terhambat karena anak didekatkan dengan gadget (gawai) yang melenakan anak dalam aktivitas, seperti bermain gim.
Karena permainan itu mengalihkan anak dari kegiatan 3B, menurut dosen Universitas Bhayangkara ini, harus ada pembatasan waktu anak berinteraksi dengan gawai setiap harinya.
"Bagi orang tua yang telah memiliki kemampuan membaca bakat anak, mereka bisa memilih bentuk kegiatan yang sesuai dengan bakat anaknya," kata penulis buku Membangun Keluarga Sadar Bakat dan Talents Observation ini.
Andri yang juga master trainer nasional talents observation (pengamat bakat) menjelaskan bahwa bakat adalah ekspresi genetik yang sedang aktif. Bakat ini dipengaruhi oleh ayah, ibu, kakek, nenek, dan para pendahulu.
Ia lantas mengemukakan potensi bakat anak yang meliputi hobi anak yang dilakukan dengan penuh kesenangan, dengan mudah, dan hasilnya dinilai baik oleh orang lain. Selain itu, sifat dan peran yang paling sering muncul dalam aktivitas keseharian anak.
Potensi bakat anak, menurut dia, tidak hanya sebatas aktivitas terkait dengan fisik, tetapi juga aktivitas yang terkait dengan sifat.
"Di sini dibutuhkan kemampuan analisis untuk mengidentifikasi bakat anak yang terkait dengan sifat," kata alumnus Program Studi Magister S-2 Manajemen Teknologi Informasi Universitas Indonesia (UI) ini.
Andri menegaskan bahwa bakat itu tidak tunggal karena setiap orang memiliki beberapa pilihan peran/profesi yang sesuai dengan kombinasi bakatnya serta sesuaikan dengan peluang dan kondisi yang dihadapi.
"Tidak berbakat dalam suatu aktivitas bukan berarti tidak dapat melakukan aktivitas tersebut," kata Andri yang juga alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca juga: Mengenali bakat sejak dini, permudah pahami pasangan hidup
Baca juga: Mengenali bakat keluarga perkuat pilar penting bangsa.
Berita Terkait
Kurikulum Merdeka berhasil asah minat dan bakat sejak dini
Kamis, 22 Juni 2023 7:34 Wib
Kembangkan bakat siswa, SDN Sendangmulyo 04 Semarang gelar konser musik kibor
Minggu, 18 Juni 2023 22:09 Wib
Ratusan ASN di Pati ikut uji kompetensi pencarian bakat
Kamis, 4 Mei 2023 8:41 Wib
559 ASN di Pati ikut uji kompetensi pencarian bakat
Rabu, 3 Mei 2023 21:00 Wib
Pencari bakat jemput bola garap potensi daerah
Sabtu, 4 Maret 2023 19:33 Wib
Institut Teknologi Telkom Purwokerto luncurkan platform bakat anak berteknologi AI
Jumat, 4 November 2022 20:29 Wib
NPCI Pati jaring bakat olahraga penyandang disabilitas
Senin, 26 September 2022 20:28 Wib
Pemkot Pekalongan uji bakat duta wisata kembangkan pariwisata
Kamis, 1 September 2022 23:33 Wib