Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, meniadakan isolasi mandiri di rumah bagi penderita COVID-19 untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak disiplin menjalankan aturan tersebut.
"Tidak ada isolasi mandiri, pokoknya yang positif OTG (orang tanpa gejala) langsung dibawa ke Donohudan (tempat karantina)," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani, usai Rapat Koordinasi PPKM Mikro di Solo, Senin.
Ia mengatakan langkah tersebut diambil menyusul munculnya klaster buka bersama di RT 06/RW 07, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, akibat adanya masyarakat yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Kasus itu kan menyebar karena (warga) yang diberi kesempatan isolasi mandiri di rumah tidak disiplin. Rata-rata ekornya (yang tertular) banyak, makanya menjaga jangan sampai menulari," katanya.
Meski demikian, aturan tersebut dikecualikan bagi warga dengan usia di bawah 14 tahun. Ia mengatakan anak dengan usia tersebut tetap diperbolehkan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Nanti kami evaluasi yang dikecualikan itu, (jika tidak efektif) kami dorong ke Donohudan," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini secara umum Kota Solo berstatus zona kuning. Meski demikian, jika berdasarkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, dikatakannya, ada dua wilayah RT di Kelurahan Pajang dan satu RT di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan berstatus zona oranye.
"Kalau zona merah ada satu, di Kelurahan Sumber," katanya.
Sementara itu, mengenai evaluasi kasus COVID-19 pascalebaran, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini masyarakat yang masuk ke Kota Solo untuk bermalam masih harus menyertakan bukti hasil tes antigen.
"Berlaku sampai tanggal 24 Mei. Saya kira sekarang sudah berjalan cukup baik. Pemudik harus ditekan, harus tetap waspada. Dua minggu ke depan kami evaluasi, penyebaran COVID-19 naik atau tidak," katanya.
Selain itu, dikatakannya, saat ini Pemkot Surakarta juga masih menyiagakan Solo Technopark (STP) hingga satu minggu ke depan sebagai tempat untuk karantina warga.
"Semoga tidak ada lonjakan kasus," katanya.
Berita Terkait
Literafest 2024, Mbak Ita: Literasi kunci pembuka pintu pengetahuan
Rabu, 24 April 2024 18:47 Wib
Tanggulangi bencana, Pj. Wali Kota Tegal: Optimalkan penggunaan teknologi
Rabu, 24 April 2024 16:56 Wib
Pemkot Pekalongan beri pemahaman pilih pangan sehat-aman
Rabu, 24 April 2024 9:03 Wib
Lulus Doktoral predikat summa cumlaude, Mbak Ita jalani prosesi wisuda ke-174 Undip
Selasa, 23 April 2024 19:21 Wib
Pemkot Pekalongan tambah ruang pertemuan di Museum Batik
Selasa, 23 April 2024 8:40 Wib
Pemkot Pekalongan bersiap jadi tuan rumah Liga 3 Nasional
Selasa, 23 April 2024 6:55 Wib
10 ular sanca dilepas ke hutan lindung Kota Pekalongan
Senin, 22 April 2024 20:58 Wib
Mbak Ita tegaskan perlunya penanganan dari hulu untuk atasi permasalahan sampah
Senin, 22 April 2024 20:54 Wib