Menurut keterangan tertulis Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Merapi meluncurkan awan panas guguran pertama pada pukul 02.35 WIB.
Awan panas guguran itu, menurut dia, tercatat di seismogram beramplitudo 13 mm dan terjadi selama 92 detik.
"Jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya," kata Hanik.
Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi mengalami 196 kali gempa guguran
Awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 04.28 WIB dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya memiliki amplitudo 23 meter dan berlangsung selama 80 detik.
Pada pukul 04.47 WIB, awan panas guguran ketiga meluncur dari Gunung Merapi dengan jarak sejauh 1.800 meter ke arah barat daya memiliki amplitudo 46 mm dan terjadi selama 112 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila gunung api itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: Volume kubah lava Merapi mencapai 1 juta meter kubik lebih
Baca juga: Volume kubah lava Merapi mencapai 1 juta meter kubik lebih
Baca juga: Gunung Sinabung erupsi dengan awan panas teramati berjarak 1.000 meter