Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus Hartopo menggagas penataan kota secara swadaya dengan melibatkan masyarakat maupun para pengusaha sehingga tanpa harus menggunakan dana dari APBD, mengingat ketersediaan anggaran di masa pandemi COVID-19 sangat terbatas.
"Kami ingin memasyarakatkan gerakan swadaya tersebut melalui program gerakan aman, sehat, indah, dan kreatif (Gasik) yang dikonsep menggandeng semua kalangan dan para pengusaha untuk ikut menata estetika wilayah di Kota Kudus," ujarnya di sela-sela ramah tamah dengan para tamu di Pendopo Kabupaten Kudus usai ditetapkan sebagai Bupati Kudus definitif, Jumat.
Ia berharap warga yang rumah atau memiliki bangunan di tepi jalan raya ikut menata agar terlihat cantik. Sedangkan untuk drainasenya akan ditangani Pemkab Kudus melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Idenya itu, kata dia, sudah dimulai dengan mengundang Dinas PUPR dan Dinas Pariwisata untuk mendesain semua taman di tepi jalan yang ada di Kudus.
Desain tamannya tetap dari pemerintah, sedangkan pembuatannya akan melibatkan masyarakat maupun perusahaan yang ada di Kudus. Termasuk gedung-gedung perkantoran juga akan diminta menata taman tersebut agar Kudus tampil rapi dan indah.
Program tersebut akan dimulai dari Jalan Lingkar UMK karena sebelumnya direncanakan menjadi kawasan pedestrian, namun karena terbentur anggaran sehingga belum bisa dilaksanakan.
"Tokoh masyarakat setempat juga akan diundang untuk diberikan sosialisasi terkait program tersebut. Harapannya, mereka mau mengedukasi warganya untuk bergotong-royong membangun Kota Kudus menjadi lebih baik," ujarnya.
Untuk perencanaan program pembangunan secara swadaya tersebut, ditargetkan bisa dimulai tahun ini dan bisa segera direalisasikan.
Terkait program prioritas setelah dilantik menjadi bupati definitif, kata dia, cukup banyak, mulai dari pemulihan ekonomi setelah masa pandemi dengan memperdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ia berharap dari pusat juga ada bantuan program stimulus untuk pelaku UMKM, sehingga mereka bisa kembali menjalankan usahanya setelah terpuruk selama setahun.
Berita Terkait
Banjarnegara segera relokasi korban bencana tanah bergerak Kalitlaga
Sabtu, 16 Maret 2024 16:35 Wib
Pj Bupati Temanggung tinjau jalan rusak di Nglorok
Sabtu, 16 Maret 2024 5:34 Wib
Bupati: Kementerian PUPR biayai pembangunan Jembatan Karangsambung
Sabtu, 9 Maret 2024 18:40 Wib
40,39 persen tanaman padi di Demak sudah panen
Jumat, 8 Maret 2024 20:37 Wib
MTQ wujudkan sinergi dalam pembangunan keagamaan di Wonosobo
Kamis, 7 Maret 2024 20:08 Wib
Pj Bupati minta kondusivitas Banyumas terjaga hingga Pilkada 2024
Selasa, 5 Maret 2024 15:59 Wib
Dua korban tertimbun longsor di Sragen masih dalam pencarian
Senin, 4 Maret 2024 10:49 Wib
Bupati Semarang: Lapor SPT via e-Filing sangat mudah
Minggu, 3 Maret 2024 10:44 Wib