Paris (ANTARA) - Perdana Menteri Prancis Jean Castex pada Kamis (18/3) memberlakukan penguncian COVID-19 sebulan di Paris dan di sejumlah kawasan lainnya setelah penundaan vaksinasi dan penyebaran varian COVID-19 yang lebih menular memaksa Presiden Emmanuel Macron mengubah kebijakan.
Menurut Castex, pembatasan yang lebih ketat itu diterapkan setelah penyebaran COVID-19 melaju cepat. Prancis kini berada dalam cengkeraman gelombang ketiga pandemi.
"Saatnya melangkah lebih jauh, dengan pembatasan yang lebih tegas di mana segala sesuatunya menjadi yang terpenting," kata Castex saat konferensi pers.
Penguncian COVID-19 akan diterapkan di 16 wilayah paling parah terdampak COVID-19, katanya, termasuk Paris dan sekitarnya, serta di wilayah utara. Kebijakan itu mulai berlaku pada Jumat tengah malam.
Sekolah-sekolah akan tetap dibuka dan masyarakat akan diperbolehkan berolahraga di luar ruangan dengan radius 10 km dari rumah mereka.
Masyarakat yang tinggal di wilayah yang diterapkan penguncian COVID dilarang bepergian ke wilayah Prancis lainnya, kecuali jika ada keperluan mendesak.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Jerman berhasil tekuk Prancis 2-0 di laga persahabatan
Minggu, 24 Maret 2024 8:53 Wib
Perancis siap hadapi Jerman di final Piala Dunia U-17
Rabu, 29 November 2023 8:46 Wib
Pelatih Prancis bangga lolos ke semifinal Piala Dunia U-17
Minggu, 26 November 2023 7:21 Wib
Paula Dunia U-17, Mali hadapi Prancis di semifinal
Minggu, 26 November 2023 5:25 Wib
Piala Dunia U-17, Perancis anggap Uzbekistan tantangan berat
Jumat, 24 November 2023 22:16 Wib
Warga Prancis terpidana kasus keimigrasian dieksekusi ke Lapas Semarang
Rabu, 8 November 2023 12:38 Wib
Neymar dikabarkan ke Al-Hilal
Minggu, 13 Agustus 2023 19:20 Wib
PSG dikabarkan dapatkan Ousmane Dembele dari Barcelona
Jumat, 4 Agustus 2023 9:06 Wib