Pekalongan (ANTARA) - Sebanyak 50 penyintas COVID-19 Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mendonorkan plasma konvalesen kepada Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu penyembuhan pasien virus corona yang membutuhkan.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Pekalongan Ani Sri Rahayu di Pekalongan, Senin mengatakan bahwa untuk meningkatkan jumlah pendonor plasma, pihaknya berkoordinasi dengan dinas kesehatan melakukan pendataan pada pasien COVID-19 yang sembuh.
Kemudian, kata dia, pihaknya menghubungi penyintas COVID-19 yang sembuh dan menjadi perantara untuk menghubungkan pendonor plasma dengan pasien yang membutuhkan.
Baca juga: Wagub Jateng ajak pesantren jadi lumbung donor plasma konvalesen
Baca juga: Pekerja Pertamina di Jawa Bagian Tengah donorkan Plasma Darah Konvalesen
"Kami telah meminta data dari dinas kesehatan, dimana tercatat ada sekitar 50 orang penyintas COVID-19 yang sembuh yang menjadi pendonor konvalesen untuk dibawa ke Kota Semarang guna pengambilan plasma darahnya," katanya.
Menurut dia, pengambilan plasma konvalesen masih dilakukan di Semarang karena keterbatasan sarana dan prasarana alat yang ada di PMI Kota Pekalongan.
"Saat ini, kami belum bisa melayani pengambilan plasma konvalesen. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, nantinya kami bisa melayani metode tersebut untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19," katanya.
Ia mengatakan saat ini yang bisa melayani plasma konvalesen adalah Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, dan Surakarta.
Adapun bagi para penyintas COVID-19 yang masih mengalami kendala ingin mendonorkan plasma darah konvalesen melalui titer antibodi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien hingga adanya penyakit penyerta (kormobid).
"Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan nantinya bisa dilakukan di Kota Pekalongan melalui kerja sama dengan UGD tipe atas sebagai mitra kami yang ada disini. Memang ada kriteria tertentu bagi penyintas COVID-19 yang bisa melakukan plasma konvalesen," katanya.
Menurut dia, kriteria tertentu tersebut antara lain penyintas COVID-19 jangka waktu sembuh dari terpapar virus ini yaitu 0-3 bulan saja karena jika sudah lebih dari 3 bulan dikhawatirkan antibodi seseorang tersebut mengalami penurunan dan pendonor plasma tidak memiliki penyakit penyerta (kormobid).
"Kami mengajak para penyintas Covid-19 agar bersedia mendonasikan plasma konvalesen setiap dua minggu sekali karena banyak pasien COVID-19 yang mendapat donor plasma bisa memberikan kesembuhan," katanya.
Ani mengajak para penyintas mendonorkan plasma darah untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19 karena hal itu merupakan bentuk gotong royong menangani pandemi dan bisa menyelamatkan pasien dengan kategori berat dan kritis.
"Kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat termasuk penyintas COVID-19 ini memang sangat diperlukan dalam penanganan pandemi. Dengan kualitas penanganan COVID-19 yang semakin membaik maka akan banyak pula nyawa yang bisa diselamatkan," katanya.
Baca juga: Menko PMK imbau penyintas COVID-19 donorkan plasma darah konvalesen
Baca juga: Gubernur dorong terapi plasma konvalesen bagi pasien COVID
Berita Terkait
Prodi Magister Kedokteran Gigi UI gelar pemeriksaan penyintas down syndrome
Selasa, 23 Mei 2023 14:56 Wib
Iskandar Widjaja-Astuti Kusumo kolaborasi konser untuk penyintas kanker
Jumat, 15 Juli 2022 14:48 Wib
Pertamina Cilacap bangkitkan perekonomian warga penyintas erupsi Semeru
Senin, 23 Mei 2022 15:49 Wib
Pertamina Cilacap bantu pembangunan huntara bagi penyintas erupsi Semeru
Sabtu, 21 Mei 2022 18:41 Wib
Edukasi dan rehabilitasi berkelanjutan dibutuhkan penderita kanker
Sabtu, 19 Maret 2022 16:42 Wib
Ganjar cukur gundul wujud empati pada anak penyintas kanker
Senin, 28 Februari 2022 15:23 Wib
Ganjar dorong penghapusan stigma dan diskriminasi penyintas kusta
Senin, 31 Januari 2022 19:07 Wib
Udinus salurkan bantuan bagi penyintas erupsi Semeru
Jumat, 10 Desember 2021 14:28 Wib