Banjarnegara (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak pergerakan tanah di Desa Sembawa, Kecamatan Kalibening.
"Relawan PMI telah menyalurkan bantuan bagi warga terdampak pergerakan tanah di Desa Sembawa yang terjadi pada akhir Desember lalu," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Alam PMI Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Senin.
Dia menjelaskan pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengecekan lokasi secara rutin sebagai upaya mitigasi jika terjadi bencana pergerakan tanah susulan.
"Relawan PMI dan unsur lainnya juga secara rutin menyisir dampak lokasi pergerakan tanah," katanya.
Dia mengatakan menurut laporan di lapangan, pergerakan tanah yang terjadi di Desa Sembawa pada akhir Desember 2020 lalu hingga saat ini masih terus terjadi.
"Meskipun dengan kategori rambatan pelan namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi," katanya.
Dia menambahkan dampak dari kejadian pergerakan tanah tersebut antara lain tiga rumah mengalami rusak berat, lima rumah rusak sedang dan 10 lainnya mengalami rusak ringan.
"Masyarakat kami imbau untuk tetap tenang, siaga dan waspada terlebih saat hujan turun dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama, serta selalu berkoordinasi dengan perangkat desa," katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini ada tiga keluarga yang mengungsi ke rumah kerabat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara Amalia Desiana mengatakan, PMI akan selalu hadir untuk masyarakat dengan respons cepat serta selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan berbagai masalah sosial dan bencana alam.
"Terima kasih kepada seluruh relawan PMI Banjarnegara yang tidak kenal lelah, selalu mengabdi untuk kemanusiaan dan memberikan pelayanan sosial kemanusiaan kepada masyarakat di Banjarnegara," katanya.
Pihaknya berharap, pelayanan PMI yang semakin baik dengan didukung kinerja relawan yang profesional dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Terutama di wilayah-wilayah rawan bencana alam dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi COVID-19," katanya.