Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 5.000 personel gabungan dari unsur TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta telah disiapkan untuk mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa 1812 yang digelar di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat.
"Untuk kekuatan ada lima ribu personel kita turunkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Jumat.
Selain itu, Polda Metro Jaya juga telah menempatkan sebanyak 7.500 personel cadangan juga dari TNI-Polri dan unsur dari pemerintah daerah seperti Satpol PP, Dishub, hingga Damkar.
"Ada 7.500 yang kita siapkan cadangan. Cadanganya di mana? di Monas, di DPR juga di Polda serta di batalion-batalion oleh TNI," tambahnya.
Sebelumnya, massa dari Front Pembela Islam (FPI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12).
Tuntutan mereka berkaitan dengan penahanan pimpinan mereka Habib Rizieq Shihab (HRS) hingga kasus tewasnya enam laskar mereka.
Meski demikian, Polda Metro Jaya dengan tegas mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) yang diperlukan sebagai izin untuk menggelar aksi unjuk rasa.
Berita Terkait

Awas, Polda Jateng pasang kamera di helm polantas untuk dukung ETLE
Selasa, 2 Maret 2021 16:32 Wib

Dua DPO anggota MIT Poso tewas dalam kontak tembak
Selasa, 2 Maret 2021 11:18 Wib

Polda Jateng apresiasi PPKM skala mikro di Batang
Senin, 1 Maret 2021 18:16 Wib

Polda Jateng dalami aksi premanisme kelompok masyarakat di Solo
Jumat, 26 Februari 2021 18:09 Wib

Cemarkan nama baik, Wali Kota Tegal laporkan wakilnya ke Polda Jateng
Kamis, 25 Februari 2021 15:29 Wib

Polda Jateng pasang kamera pengawas tilang elektronik di 26 titik
Senin, 22 Februari 2021 16:04 Wib

Tim Labfor Polda Jateng selidiki penyebab kebakaran kios Pasar Kliwon Kudus
Rabu, 17 Februari 2021 16:50 Wib

Ridho Roma ditangkap dengan barang bukti tiga ekstasi
Senin, 8 Februari 2021 13:07 Wib
Komentar