Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mewaspadai sembilan potensi rawan bencana, terutama longsor, banjir, dan angin puting beliung, seiring dengan saat ini memasuki musim hujan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Jumat mengatakan bahwa sembilan potensi rawan bencana tersebut adalah banjir, termasuk banjir bandang, longsor, angin puting beliung, kebakaran hutan, letusan gunung berapi, gelombang tinggi, kekeringan, gempa, dan gas beracun.
"Namun, hal yang terpenting saat ini kewaspadaan pada ancaman longsor, banjir, angin kencang seiring memasuki musim hujan. Meski demikian, kami mengingatkan pada warga juga waspada terhadap bencana lainnya," katanya.
Baca juga: Kurangi risiko bencana, BPBD Banjarnegara susun peta wilayah rawan longsor
Ulul mengatakan saat ini pemkab sudah menetapkan status siaga darurat bencana yang dipertegas dengan Surat Keputusan Bupati Batang yang mulai berlaku 1 Oktober 2020 hingga Juni 2021.
Hujan disertai angin kencang, kata dia, sudah mulai terjadi di sejumlah wilayah sehingga menimbulkan beberapa pohon tumbang dan fasilitas publik roboh.
"Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana seiring memasuki musim hujan," katanya.
Ia mengatakan BPBD sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemkab Batang untuk melakukan pemangkasan dan pengurangan dahan pohon yang berada di jalan kabupaten.
"Kewenangan pemangkasan dan pengurangan dahan pohon menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Adapun, BPBD bertugas melakukan evakuasi apabila ada pohon tumbang pada saat ada bencana," katanya.
Menurut dia, BPBD mendapatkan alokasi anggaran siaga darurat kebencanaan sebesar Rp800 juta yang akan digunakan untuk keperluan logistik pangan dan nonpangan.
Namun, kata dia, apabila status siaga dinaikkan menjadi tanggap darurat maka anggaran kebencanaan bisa menggunakan dana tak terduga.
"Adapun beberapa titik rawan banjir, seperti Kota Batang, dua desa di Kecamatan Kandeman, tiga desa di Kecamatan Tulis, dan lima desa di Kecamatan Gringsing," katanya.
Baca juga: BPBD Banjarnegara intensifkan pemantauan di desa rawan longsor
Baca juga: Jateng susun peta rawan bencana musim hujan
Berita Terkait
Pemkab Batang ingatkan jamaah haji jaga nama baik bangsa Indonesia
Kamis, 25 April 2024 15:49 Wib
Pemkab Kudus perkuat kolaborasi dengan Ombudsman awasi layanan publik
Kamis, 25 April 2024 8:45 Wib
Demak optimalkan aplikasi Si-Monik untuk pengawasan bantuan ke desa
Kamis, 25 April 2024 8:42 Wib
Pemkab Demak gencar sosialisasikan perundang-undangan di bidang cukai
Rabu, 24 April 2024 16:31 Wib
Purbalingga jajaki kerja sama penyaluran tenaga kerja ke Jepang
Rabu, 24 April 2024 14:55 Wib
Pemkab Banyumas upayakan seluruh pekerja dilindungi Jamsostek
Rabu, 24 April 2024 13:13 Wib
Pemkab Temanggung sediakan bantuan gratis benih tembakau 100-120 kg
Selasa, 23 April 2024 16:14 Wib
Pemkab: Semua sekolah terapkan pakaian adat sebagai seragam sekolah
Selasa, 23 April 2024 14:05 Wib