Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat terjadinya inflasi sebesar 0,17 persen di provinsi ini pada Oktober 2020.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono dalam siaran pers di Semarang, Senin, mengatakan, kenaikan harga cabai merah, bawang merah, minyak goreng, dan daging ayam, menjadi pemicu utama terjadinya inflasi.
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi kontribusi sebesar 0,69 persen terhadap terjadinya inflasi," katanya.
Ia menambahkan, sebanyak enam kota di Jawa Tengah yang menjadi daerah dilakukannya survei biaya hidup, menyumbang inflasi dalam periode ini.
Menurut dia, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal yang mencapai 0,22 persen. Adapun inflasi terendah terjadi di Purwokerto sebesar 0,07 persen.
Meski demikian, terdapat sejumlah komoditas yang menahan laju inflasi, seperti telur ayam ras, emas perhiasan, hingga tarif ojek daring yang mengalami penurunan harga.
Baca juga: BPS: Harga pangan November-Desember 2020 berpotensi naik
Baca juga: Jateng inflasi 0,04 persen pada September 2020
Berita Terkait
BNN Jateng gagalkan pengiriman ganja asal Sumut tujuan Tegal
Selasa, 23 April 2024 20:18 Wib
Sekda Kota Semarang tanggapi kans di pilkada
Sabtu, 20 April 2024 13:54 Wib
Guru penggerak di Kudus prioritas ikuti seleksi kepala sekolah
Sabtu, 20 April 2024 5:33 Wib
Gibran minta kepala dinas melek media sosial
Jumat, 19 April 2024 22:54 Wib
Demokrat Semarang siap usulkan dua nama di pilkada
Rabu, 17 April 2024 22:38 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib
Prakiraan cuaca Jawa Tengah hari ini, waspada hujan badai
Kamis, 4 April 2024 7:45 Wib
Survei sebut elektabilitas Hendrar Prihadi tertinggi di Pilgub Jateng, ini tanggapannya
Kamis, 4 April 2024 7:36 Wib