Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengapresiasi langkah Pemerintah yang terus meningkatkan peran perempuan dalam kegiatan pembangunan.
Pernyataan tertulis Lestari yang diterima di Semarang, Jumat, tersebut menyikapi langkah transformasi dan inovasi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkomitmen memberi kesempatan perempuan menjadi pimpinan di sejumlah BUMN.
"Makin banyak perempuan yang dipercaya untuk memegang posisi penting, termasuk menjadi pimpinan BUMN, merupakan bagian dari potret kemajuan sumber daya manusia suatu bangsa," kata Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat.
Langkah Pemerintah itu, menurut Rerie,
memperlihatkan bahwa kemampuan perempuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tidak kalah dengan kaum pria.
Legislator Partai NasDem itu menegaskan saat ini kiprah perempuan di berbagai bidang semakin nyata.
Di bidang politik, jelasnya, bahkan telah diatur dalam UU yang memberikan persyaratan minimal 30 persen calon legislatif perempuan dari satu partai politik, untuk bisa bersaing di panggung politik pemilu legislatif.
Pada era saat ini, ujar Rerie, tidak boleh lagi ada sentimen gender di balik kebijakan. Tujuannya, tegas Rerie, untuk memberdayakan perempuan.
"Perempuan bukan kompetitor bagi pria atau sebaliknya. Keduanya merupakan dwitunggal yang harus diberikan kesempatan yang sama untuk membangun bangsa," pungkas Rerie.
Berita Terkait
OJK dorong penguatan peran profesi manajemen risiko
Sabtu, 16 Maret 2024 9:42 Wib
Tejo tegaskan pentingnya peran pembimbing kemasyarakatan
Sabtu, 9 Maret 2024 7:22 Wib
Wabup Wonosobo: UMKM miliki peran strategis dalam pembangunan
Rabu, 6 Maret 2024 16:25 Wib
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP dalami peran bidan dalam pencegahan penyakit ginjal
Sabtu, 17 Februari 2024 14:25 Wib
Menag : Perlu peran agama inklusif respons krisis kemanusiaan
Minggu, 4 Februari 2024 7:01 Wib
AICIS 2024 bahas peran strategis Indonesia atasi konflik Gaza
Jumat, 2 Februari 2024 22:24 Wib
Tekan potensi bencana, BPBD Kudus optimalkan peran FPRB
Kamis, 1 Februari 2024 6:55 Wib
Ratusan akademikus internasional redefinisikan peran agama hadapi krisis global
Senin, 29 Januari 2024 17:39 Wib