Batam (ANTARA) - Atap serta dinding gedung karantina 240 di Rumah Sakit Khusus Infeksi COVID-19 Pulau Galang copot dan beterbangan akibat diterjang angin kencang pada Rabu dini hari.
"Sekitar pukul 01.30 WIB hujan deras disertai angin kencang dan pada pukul 02.30 WIB seng beterbangan semua, di bangunan karantina 240," kata Kepala RSKI COVID-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan melalui sambungan telepon.
Karen gedung karantina yang diisi 160 orang terkonfirmasi positif COVID-19 rusak sehingga seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung yang berlokasi di sebelahnya.
Ia menyatakan tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden itu.
Menurut dia, bangunan karantina pasien tanpa gejala itu berlokasi berhadapan dengan alam terbuka sehingga angin mudah menerjang.
"Karena berbatasan langsung dengan alam terbuka, sehingga enggak ada penahan angin, mungkin. Kalau yang di ruang 50 aman," katanya.
Pihaknya langsung berupaya memperbaiki bagian yang copot. Namun, kondisi bahan tersebut tidak bisa digunakan kembali karena rusak.
"Hari ini kami laporkan ke bagian pemeliharaan vendornya. Kami masih ada kontrak kerja karena itu (bangunan) belum sampai 6 bulan," kata dia.
Sebagai antisipasi ke depan, ia berharap vendor memasang bagian bangunan lebih kuat agar tidak mudah copot dihantam angin.
"Takutnya bangunan itu pakunya kurang, gimana ya, kok bisa terbang," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan catatan Gugus Tugas COVID-19, terdapat 228 orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang hingga kini masih dirawat di RSKI Pulau Galang.