Kediri (ANTARA) - Massa terdiri ratusan orang yang merupakan kader dari berbagai badan otonom di Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri, Jawa Timur, unjuk rasa lalu mengambil alih kantor DPC PKB Kabupaten Kediri, dengan alasan mengamankan aset.
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia PCNU Kabupaten Kediri Abu Muslih mengemukakan aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan pada pengurus PKB yang dinilai tidak menghormati dan tidak lagi membutuhkan petuah dari ulama NU.
"Hari ini penyegelan aset NU yang digunakan kantor PKB dan kunci akan diserahkan ke NU," kata Abu Muslih di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan pimpinan PKB Kabupaten Kediri dinilai tidak melakukan komunikasi yang baik dengan PCNU kabupaten ini. Berbagai masukan juga sudah diberikan ke PKB namun hal tersebut tidak diindahkan.
"PKB di bawah Pak Sentot (Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri) selama ini sudah merasa mampu berdiri sendiri tanpa butuh dukungan NU. Jadi sekalian aset milik NU yang digunakan PKB dikembalikan ke NU, " kata dia.
Abu mengungkapkan bangunan itu merupakan aset NU yang selama ini dipinjamkan ke PKB. Bahkan, saat pembangunan gedung yang berlokasi di Jalan Pamenang, Kabupaten Kediri tersebut warga NU juga gotong royong bersama.
Bangunan itu dibangun era almarhum Sulaiman Lubis yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kediri. Untuk itu, diharapkan aset NU dikembalikan ke NU lagi.
" Statusnya pinjam. Memang ada perjanjian tapi PKB tidak butuh, jadi kami ambil alih. Tidak pernah komunikasi, koordinasi, dan tidak minta fatwa, nasihat, masukan. Ini sudah keterlaluan," kata dia.
Dalam aksi itu diikuti ratusan kader NU baik dari Pagar Nusa, Muslimat, serta Fatayat. Mereka unjuk rasa di halaman kantor DPC PKB Kabupaten Kediri tersebut.
Massa awalnya berkumpul di halaman kantor Muslimat Kabupaten Kediri yang lokasinya tidak jauh dari kantor PKB tersebut. Dengan naik mobil maupun kendaraan roda dua, mereka tiba di lokasi PKB.
Massa langsung masuk halaman. Mereka juga membawa berbagai spanduk yang isinya kecaman sikap PKB selama ini. Mereka lalu melakukan aksi mengambil alih kantor tersebut. Papan nama DPC PKB Kabupaten Kediri ditutupi kain putih yang kemudian ditulisi tulisan aset milik NU.
Setelah melakukan aksi dan orasi, massa akhirnya membubarkan diri dan bergerak menuju kantor NU Kabupaten Kediri di Jalan Imam Bonjol Kota Kediri.
Aksi itu juga mendapat kawalan dari polisi. Mereka juga tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker.
Sementara itu, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Kediri Umar Faruq mengakui bahwa kantor PKB itu secara yuridis formal adalah milik NU.
Jika PCNU Kabupaten Kediri menghendaki agar kantor PKB pindah, mereka siap. Namun tetap sesuai mekanisme dengan pleno.
“Sertifikatnya sudah kami serahkan ke PCNU sekitar delapan bulan lalu. Kami juga siap pergi kalau ada hasil pleno PCNU dan surat PCNU. Sampai sekarang tidak ada surat dari NU ke PKB tentang permintaan aset itu," katanya.
Berita Terkait
Ratusan perangkat desa Batang demo tuntut gaji insentif
Rabu, 20 Maret 2024 16:35 Wib
KPU Jateng siap teruskan aspirasi demonstran ke pusat
Rabu, 21 Februari 2024 14:58 Wib
Polresta Surakarta beri pengamanan demo mahasiswa
Kamis, 8 Februari 2024 19:15 Wib
Aksi warga Kudus bela Palestina, ingatkan Sunan Kudus asal Palestina
Jumat, 24 November 2023 21:59 Wib
Polisi terjunkan 316 personel jaga aksi demo perangkat desa
Rabu, 23 Agustus 2023 17:10 Wib
Warga Kudus demo tuntut pemberantasan mafia proyek barang dan jasa
Kamis, 3 Agustus 2023 13:10 Wib
Ratusan bakal caleg mulai mengurus surat kesehatan di RSUD Kudus
Sabtu, 6 Mei 2023 17:10 Wib
4.390 polisi di Jateng disiapkan untuk amankan Hari Buruh
Minggu, 30 April 2023 20:52 Wib