Magelang (ANTARA) - Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang (Basarnas Jateng) bakal membentuk unit search and rescue (SAR) Magelang untuk mendukung di bidang penanganan kebencanaan di kawasan super prioritas pariwisata Borobudur.
Kepala Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Nur Yahya, di Magelang, Selasa, mengatakan sesuai dengan instruksi presiden harus ada kepanjangan tangan dari pemerintah khususnya di bidang SAR untuk mendukung prioritas pembangunan pariwisata Borobudur.
"Kami diperintah Kepala Basarnas untuk membentuk unit SAR Magelang," katanya saat audiensi di Ruang Gemah Ripah, Setda Kabupaten Magelang.
Baca juga: Pengelola Candi Borobudur berharap kuota pengunjung dinaikkan
Nur Yahya menjelaskan kedatangannya di Kabupaten Magelang sebagai bentuk silaturahmi dan berkoordinasi serta membahas terkait dengan peminjaman gedung sebagai kantor unit SAR.
"Rencananya paling lama pembentukan Kantor Unit SAR akan dilaksanakan pada bulan Januari 2021. Tapi kalau sarana dan prasarananya sudah lengkap, maka bukan tidak mungkin bisa segera dipercepat," kata Yahya.
"Kabupaten Magelang termasuk salah satu wilayah yang potensi bencananya tergolong tinggi. Selain Gunung Merapi juga banyak kondisi yang membahayakan manusia, salah satunya kecelakaan air," katanya.
Baca juga: Magelang susun kajian risiko bencana kawasan Borobudur
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan keberadaan dan peran serta SAR memang sangat dibutuhkan. Berkaca dari peristiwa erupsi Merapi tahun 2006, gerakan relawan masih belum masif seperti sekarang ini.
"Melihat kondisi tersebut maka kita membuat tim SAR pada saat itu," kata Edy.
Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyambut baik program pemerintah pusat baik dalam pengembangan pariwisata di kawasan Borobudur serta mendorong eksistensi SAR dengan membentuk semacam kelembagaan, meskipun masih berbentuk unit siaga.
"Mungkin belum seperti Surakarta, Wonosobo, Jepara yang sudah dalam bentuk Pos. Bahkan Cilacap sudah dalam kantor tipe B. Maka kami menyambut baik, semoga hal ini sebagai bentuk sinergi ke depannya dengan BPBD yang selama ini menangani bidang pelayanan yang sama," katanya.
Terkait dengan kebutuhan gedung, ruang atau kantor, Adi memerintahkan Kepala Pelaksana BPBD untuk bisa berkoordinasi dengan BPPKAD, ruang mana saja yang bisa memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat unit SAR nantinya.
"Ada bermacam keluhan masyarakat yang sulit menangani dan akhirnya mengadu ke BPBD, apakah itu kecelakaan air atau pun bencana lainnya. Padahal ini ahlinya tim SAR," katanya.
Baca juga: Pelaku usaha di kawasan wisata Borobudur mulai buka kembali
Berita Terkait
TNI AL dan Basarnas pantau jalur mudik lewat udara
Jumat, 12 April 2024 5:47 Wib
Mantan Kabasarnas didakwa terima suap Rp8,65 miliar
Senin, 1 April 2024 14:01 Wib
Sigap dukung operasi SAR di Ajibarang, Kilang Cilacap terima penghargaan
Senin, 25 Maret 2024 9:31 Wib
Basarnas: Keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 belum diketahui
Selasa, 19 Maret 2024 15:01 Wib
Kapal nelayan dengan 10 ABK asal Pemalang hilang kontak di Samudra Hindia
Sabtu, 16 Maret 2024 23:57 Wib
Basarnas bekali sukarelawan Pekalongan teknik pertolongan pertama
Senin, 4 Maret 2024 15:45 Wib
Dua korban tanah longsor di Sragen ditemukan dalam kondisi meninggal dunia
Senin, 4 Maret 2024 14:52 Wib
Longsor di Cilacap, satu warga tewas tertimbun
Selasa, 6 Februari 2024 13:08 Wib