Purwokerto (ANTARA) - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono meminta seluruh tempat ibadah di daerah itu tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Sebenarnya SOP-nya (Standar Operasional Prosedur) sudah ada, sesuai dengan protokol kesehatan, yakni memakai masker, jaga jarak, serta cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu sore.
Ia mengatakan hal itu terkait dengan adanya tiga pastor dan dua karyawan di lingkup Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Kendati demikian, dia mengakui jika penularan COVID-19 belum tentu di tempat ibadah karena kasus yang terjadi di Keuskupan Purwokerto diduga terjadi di ruang administrasi atau tempat lain.
Ia mengatakan berdasarkan pernyataan sejumlah ahli, virus corona jenis baru yang menyebabkan COVID-19 saat sekarang telah beradaptasi.
"Kalau dulu waktu dari Wuhan (Tiongkok, red.), masa inkubasinya cuma 14 hari. Kemudian ternyata ke sini sudah ada yang 2,5 bulan masih positif, kasus Gowa, tetapi virusnya menjadi tidak ganas. Umurnya panjang, tetapi menjadi tidak ganas," katanya.
Terkait dengan tiga pastor yang terkonfirmasi positif COVID-19, Sadewo mengatakan berdasarkan hasil konferesi video bersama Bupati Banyumas Achmad Husein, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Banyumas, dan kepala organisasi perangkat daerah yang tergabung dalam Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten Banyumas, akan segera dilakukan tes usap di gereja yang pastornya terpapar virus corona jenis baru itu.
Sesuai dengan perintah Bupati Banyumas, kata dia, tes usap juga akan dilakukan terhadap para jemaat di gereja tersebut.
"Mungkin mulai besok atau lusa akan dilakukan tes usap. Kami juga masih menelusuri riwayat perjalanan para pastor tersebut," katanya.
Ia mengatakan tes usap tersebut tidak bisa dilakukan secara serempak dengan jumlah banyak meskipun bupati menargetkan sekitar 20 ribuan sampel karena kapasitas laboratoriumnya terbatas.
Menurut dia, selama ini pemeriksaan hasil tes usap yang dilaksanakan oleh Satgas COVID-19 Kabupaten Banyumas itu dilakukan oleh RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dibantu oleh laboratorium di Salatiga, Yogyakarta, dan Semarang.
"Unsoed (Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, red.) katanya dalam waktu dekat sudah bisa. Kalau Unsoed satu hari bisa menguji 200 sampel, bisa makin cepat," katanya.
Pemerintah Kabupaten Banyumas akan merapatkan masalah kasus COVID-19 di dua gereja Keuskupan Purwokerto tersebut pada Senin (3/8).
"Kalau masalah tempat ibadah, biasanya keputusannya bersama. Biasanya juga melibatkan MUI dan FKUB, Pak Bupati tidak mau memutuskan sendiri," katanya.
Berita Terkait
Wabup Wonosobo: UMKM miliki peran strategis dalam pembangunan
Rabu, 6 Maret 2024 16:25 Wib
Wabup Wonosobo ingatkan pemenuhan gizi untuk penurunan stunting
Kamis, 29 Februari 2024 16:41 Wib
Wabup Boyolali berharap TMMD di Bojong dapat lancarkan perekonomian
Rabu, 21 Februari 2024 8:32 Wib
Wabup Purbalingga: Cukupi ketersediaan air bersih untuk tekan stunting
Rabu, 29 November 2023 15:36 Wib
Wabup Wonosobo: Dieng miliki potensi jadi geopark nasional
Kamis, 12 Oktober 2023 9:27 Wib
Wabup Wonosobo: Penanggulangan AIDS butuh kolaborasi berbagai pihak
Jumat, 6 Oktober 2023 6:54 Wib
Wabup Purbalingga minta rekanan selesaikan proyek fisik sesuai jadwal
Selasa, 3 Oktober 2023 16:40 Wib
Wabup Banyumas harapkan e-retribusi optimalkan pemungutan retribusi
Senin, 18 September 2023 16:11 Wib