Banyak OTG, masyarakat Banyumas diminta disiplin terapkan protokol kesehatan
Purwokerto (ANTARA) - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono meminta masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19 karena di antara mereka banyak terdapat orang tanpa gejala (OTG) COVID-19.
"Seperti diketahui sejak Pak Bupati (Bupati Banyumas Achmad Husein, red.) memerintahkan untuk dilakukan swab atau tes usap secara massal, salah satunya di Pasar Wage diambil sampel 50 orang, ternyata yang positif (COVID-19) ada lima orang, berarti 10 persennya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Wabup mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam acara Tasyakuran Hari Ulang Tahun Ke-73 Koperasi Nasional di Aula Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Langgar protokol kesehatan, pengelola Tirtonadi beri sanksi baca Pancasila hingga "push up"
Ia mengatakan jika dibikin grafik linear, kemudian ada sekitar 2.000 pedagang Pasar Wage, sehingga 10 persennya sebanyak 200 orang.
"Sebanyak 200 orang itu berinteraksi dengan siapa saja dan semuanya OTG. Maka kita harus tetap mengikuti imbauan pemerintah dalam rangka pencegahan COVID-19," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, imbauan pemerintah berupa protokol kesehatan itu di antaranya menggunakan masker serta cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Terkait dengan hal itu, dia meminta masyarakat khususnya pegiat koperasi untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pelaksanaan tes usap massal untuk mencari orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 untuk sementara sudah menyasar 1.095 orang.
Dari jumlah tersebut, kata dia, hasil yang telah keluar sebanyak 444 orang, sedangkan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 19 orang terdiri atas 11 tenaga medis, dua anggota Satpol PP Kabupaten Banyumas, lima warga Pasar Wage, dan satu warga Pasar Manis.
"Jumlah sampel di Pasar Wage maupun Pasar Manis masing-masing 50 orang. Untuk dua orang anggota Satpol PP, salah seorang di antaranya ber-KTP Purbalingga tetapi dirawat di RSUD Banyumas," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya secara bertahap melakukan tes usap terhadap seluruh tenaga medis di Kabupaten Banyumas termasuk anggota Satpol PP dan pegawai organisasi perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Selain itu, kata dia, Pasar Wage ditutup sementara selama tiga hari mulai Selasa (14/7) hingga Kamis (16/7) untuk dilakukan sterilisasi secara total dengan menggunakan disinfektan.
"Kami juga melakukan penelusuran kepada yang positif dan melanjutkan tes usap secara bertahap, sedangkan Pasir Manis kami lanjut tes usap untuk lebih memastikan kalau harus ditutup, maka akan dimulai hari Jumat (17/7)," katanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per tanggal 14 Juli 2020, pukul 14.08 WIB, di wilayah itu secara keseluruhan terdapat 105 kasus positif COVID-19 terdiri atas 29 orang dirawat, 72 orang sembuh, dan empat orang meninggal dunia.
Selain itu, di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan terdapat 375 pasiend dalam pengawasan (PDP) terdiri atas tiga orang dirawat, 352 orang dengan hasil laboratorium negatif COVID-19, dan 20 orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemkab Kudus: Patuhi protokol kesehatan kunci keluar dari zona merah
Baca juga: Protokol kesehatan ketat diterapkan di masa pengenalan sekolah di Semarang
"Seperti diketahui sejak Pak Bupati (Bupati Banyumas Achmad Husein, red.) memerintahkan untuk dilakukan swab atau tes usap secara massal, salah satunya di Pasar Wage diambil sampel 50 orang, ternyata yang positif (COVID-19) ada lima orang, berarti 10 persennya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Wabup mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam acara Tasyakuran Hari Ulang Tahun Ke-73 Koperasi Nasional di Aula Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Langgar protokol kesehatan, pengelola Tirtonadi beri sanksi baca Pancasila hingga "push up"
Ia mengatakan jika dibikin grafik linear, kemudian ada sekitar 2.000 pedagang Pasar Wage, sehingga 10 persennya sebanyak 200 orang.
"Sebanyak 200 orang itu berinteraksi dengan siapa saja dan semuanya OTG. Maka kita harus tetap mengikuti imbauan pemerintah dalam rangka pencegahan COVID-19," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, imbauan pemerintah berupa protokol kesehatan itu di antaranya menggunakan masker serta cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Terkait dengan hal itu, dia meminta masyarakat khususnya pegiat koperasi untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pelaksanaan tes usap massal untuk mencari orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 untuk sementara sudah menyasar 1.095 orang.
Dari jumlah tersebut, kata dia, hasil yang telah keluar sebanyak 444 orang, sedangkan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 19 orang terdiri atas 11 tenaga medis, dua anggota Satpol PP Kabupaten Banyumas, lima warga Pasar Wage, dan satu warga Pasar Manis.
"Jumlah sampel di Pasar Wage maupun Pasar Manis masing-masing 50 orang. Untuk dua orang anggota Satpol PP, salah seorang di antaranya ber-KTP Purbalingga tetapi dirawat di RSUD Banyumas," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya secara bertahap melakukan tes usap terhadap seluruh tenaga medis di Kabupaten Banyumas termasuk anggota Satpol PP dan pegawai organisasi perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Selain itu, kata dia, Pasar Wage ditutup sementara selama tiga hari mulai Selasa (14/7) hingga Kamis (16/7) untuk dilakukan sterilisasi secara total dengan menggunakan disinfektan.
"Kami juga melakukan penelusuran kepada yang positif dan melanjutkan tes usap secara bertahap, sedangkan Pasir Manis kami lanjut tes usap untuk lebih memastikan kalau harus ditutup, maka akan dimulai hari Jumat (17/7)," katanya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per tanggal 14 Juli 2020, pukul 14.08 WIB, di wilayah itu secara keseluruhan terdapat 105 kasus positif COVID-19 terdiri atas 29 orang dirawat, 72 orang sembuh, dan empat orang meninggal dunia.
Selain itu, di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan terdapat 375 pasiend dalam pengawasan (PDP) terdiri atas tiga orang dirawat, 352 orang dengan hasil laboratorium negatif COVID-19, dan 20 orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemkab Kudus: Patuhi protokol kesehatan kunci keluar dari zona merah
Baca juga: Protokol kesehatan ketat diterapkan di masa pengenalan sekolah di Semarang