Mata Trans bantu 1.000 unit APD untuk pelaku wisata Karanganyar
Karanganyar (ANTARA) - Perusahaan transportasi pariwisata Mata Trans menyerahkan bantuan sebanyak 1.000 unit alat pelindung diri (APD) berupa pelindung wajah atau face shield kepada para pelaku wisata di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Selasa.
Bantuan APD pelindung wajah tersebut diserahkan langsung oleh Pimpinan Mata Trans Solo, Sukamdi kepada Bupati Karanganyar Juliyatmono, dan disaksikan sejumlah pelaku usaha wisata di pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar.
Menurut Pimpinan Mata Trans Solo Sukamdi, pelaku usaha wisata termasuk sektor transportasi wisata Mata Trans terdampak pandemi COVID-19 terhenti kegiatannya di seluruh wilayah. Namun, Mata Trans kini sedikit-demi sedikit bangkit karena sejumlah objek wisata sudah mulai dibuka meski dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Mata Trans kini telah mengoperasikan wisata dengan "Transbuck Bus Cafe" tidak hanya nyaman, tetapi manajemen juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku seperti, pengukuran suhu tubuh dan menyemprotkan hand sanitizer bagi penumpang atau wisatawan sebelum masuk bus.
"Kami yang sedang terdampak pandemi COVID-19 ini, tetapi masih peduli dengan "corporate social responsibility" (CSR) memberikan bantun sebanyak 1.000 unit pelindung wajah untuk masyarakat Karanganyar," kata Sukamdi.
Menurut dia, dengan bantuan pelindung wajah tersebut dapat bermanfaat terutama masyarakat pelaku wisata di Karanganyar guna mencegah penyebaran COVID-19.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan pihaknya berterima kasih kepada manajemen Mata Trans yang peduli dengan menyerahkan bantuan 1.000 unit pelindung wajah agar terhindar penularan COVID-19 di Karanganyar.
Pihaknya berdoa mudah-mudahan dengan kepedulian Mata Trans ini, juga tetap bangkit jaya kembali. Karena, dampak yang sangat terasa di tengah pandemi COVID-19 ini, sektor wisata seperti usaha bergerak transportasi wisata, dan UMKM di objek wisata.
Menurut Juliyatmono pihaknya pada akhir Juni lalu sudah mulai membuka objek wisata di Karanganyar, dan semoga ke depan juga menyemangati dunia usaha terutama sektor wisata baik transportasi, UMKM atau kerajinan, dan apapun bisa bangkit kembali dengan tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19.
"Namun, masyarakat tetap mengutamakan kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Karanganyar," kata Juliyatmono.
Juliayatmono mengatakan masyarakat dengan menggunakan pelindung wajah seperti yang diberikan dari Mata Trans ini, dapat menambah kepercayaan diri masing-masing pelaku usaha sektor wisata.
"Kami minta agar tempat-tempat objek wisata ditata sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19, dengan mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun, memakai pelindung wajah, jaga jarak, dan selalu membawa hand sanitizer," katanya.
Dia mengatakan, pelindung wajah memang cocok digunakan untuk para petugas, pegawai, pedagang di objek wisata sehingga mereka dengan jelas bisa memantau kondisi lokasinya, sekaligus memberikan sosialisasi kepada para pengunjung sesuai aturan protokol kesehatan.
"Petugas objek diminta agar terus mengingatkan semua pengunjung wisata mengenakan masker, dan hand sanitizer biasanya sudah membawa masing-masing," katanya.
Namun, lanjut dia, semua pintu objek wisata di Karanganyar harus menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir terus. Kegiatan mencuci tangan harus dibiasakan kepada masyarakat bukan saat pendemi COVID-19 saja.
Masyarakat harus mengubah pola hidup sehat dengan cuci tangan mengenakan masker itu, dapat memutus penyebaran COVID-19. Untuk Itu, pihaknya Mata Trans dan pengusaha objek wisata segera bangkit dan jaya kembali sehingga perekonomian makin baik.
Bantuan APD pelindung wajah tersebut diserahkan langsung oleh Pimpinan Mata Trans Solo, Sukamdi kepada Bupati Karanganyar Juliyatmono, dan disaksikan sejumlah pelaku usaha wisata di pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar.
Menurut Pimpinan Mata Trans Solo Sukamdi, pelaku usaha wisata termasuk sektor transportasi wisata Mata Trans terdampak pandemi COVID-19 terhenti kegiatannya di seluruh wilayah. Namun, Mata Trans kini sedikit-demi sedikit bangkit karena sejumlah objek wisata sudah mulai dibuka meski dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Mata Trans kini telah mengoperasikan wisata dengan "Transbuck Bus Cafe" tidak hanya nyaman, tetapi manajemen juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku seperti, pengukuran suhu tubuh dan menyemprotkan hand sanitizer bagi penumpang atau wisatawan sebelum masuk bus.
"Kami yang sedang terdampak pandemi COVID-19 ini, tetapi masih peduli dengan "corporate social responsibility" (CSR) memberikan bantun sebanyak 1.000 unit pelindung wajah untuk masyarakat Karanganyar," kata Sukamdi.
Menurut dia, dengan bantuan pelindung wajah tersebut dapat bermanfaat terutama masyarakat pelaku wisata di Karanganyar guna mencegah penyebaran COVID-19.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan pihaknya berterima kasih kepada manajemen Mata Trans yang peduli dengan menyerahkan bantuan 1.000 unit pelindung wajah agar terhindar penularan COVID-19 di Karanganyar.
Pihaknya berdoa mudah-mudahan dengan kepedulian Mata Trans ini, juga tetap bangkit jaya kembali. Karena, dampak yang sangat terasa di tengah pandemi COVID-19 ini, sektor wisata seperti usaha bergerak transportasi wisata, dan UMKM di objek wisata.
Menurut Juliyatmono pihaknya pada akhir Juni lalu sudah mulai membuka objek wisata di Karanganyar, dan semoga ke depan juga menyemangati dunia usaha terutama sektor wisata baik transportasi, UMKM atau kerajinan, dan apapun bisa bangkit kembali dengan tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19.
"Namun, masyarakat tetap mengutamakan kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Karanganyar," kata Juliyatmono.
Juliayatmono mengatakan masyarakat dengan menggunakan pelindung wajah seperti yang diberikan dari Mata Trans ini, dapat menambah kepercayaan diri masing-masing pelaku usaha sektor wisata.
"Kami minta agar tempat-tempat objek wisata ditata sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19, dengan mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun, memakai pelindung wajah, jaga jarak, dan selalu membawa hand sanitizer," katanya.
Dia mengatakan, pelindung wajah memang cocok digunakan untuk para petugas, pegawai, pedagang di objek wisata sehingga mereka dengan jelas bisa memantau kondisi lokasinya, sekaligus memberikan sosialisasi kepada para pengunjung sesuai aturan protokol kesehatan.
"Petugas objek diminta agar terus mengingatkan semua pengunjung wisata mengenakan masker, dan hand sanitizer biasanya sudah membawa masing-masing," katanya.
Namun, lanjut dia, semua pintu objek wisata di Karanganyar harus menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir terus. Kegiatan mencuci tangan harus dibiasakan kepada masyarakat bukan saat pendemi COVID-19 saja.
Masyarakat harus mengubah pola hidup sehat dengan cuci tangan mengenakan masker itu, dapat memutus penyebaran COVID-19. Untuk Itu, pihaknya Mata Trans dan pengusaha objek wisata segera bangkit dan jaya kembali sehingga perekonomian makin baik.