Cilacap miliki potensi pertanian yang sangat besar
Cilacap (ANTARA) - Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memiliki potensi pertanian yang sangat besar apabila dimanfaatkan secara optimal, kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji.
"Seperti kita ketahui bersama, bahwa luas areal persawahan di Kabupaten Cilacap mencapai 66.527 hektare dan merupakan salah satu penyangga pangan di Provinsi Jawa Tegah," katanya di Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Sabtu.
Bupati mengatakan hal itu saat menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rangka Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Percepatan Tanam Padi Musim Tanam II Tahun 2020.
Khusus di Kecamatan Gandrungmangu, kata dia, luas lahan sawahnya mencapai 5.161 hektare, sedangkan di Desa Sidaurip seluas 1.349 hektare, luas sawah terdampak rob 600 hektare, dan selesai panen seluas 300 hektare.
Menurut dia, gerakan percepatan olah tanah dan tanam padi di Desa Sidaurip tersebut dilaksanakan pada lahan sawah seluas 300 hektare yang telah selesai panen.
Ia mengatakan Gandrungmangu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap yang mendukung swasembada pangan.
"Hal ini merupakan potensi yang sangat besar apabila dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak saja bagi peningkatan produksi pertanian, juga bagi peningkatan kesejahteraan para petani khususnya dan masyarakat Kabupaten Cilacap pada umumnya. Kiranya kita patut bersyukur bahwa berkat kerja keras bersama, Kabupaten Cilacap berhasil mencapai surplus dari tahun ke tahun," katanya.
Menurut dia, keberhasilan tersebut dapat tercapai karena didukung dengan upaya optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian, penerapan panca usaha tani, serta penggunaan mekanisasi alat pertanian dengan baik dan benar.
Ia mengatakan penggunaan mekanisasi alat pertanian tersebut selain untuk meningkatkan produksi, juga untuk mengantisipasi berkurangnya tenaga kerja di bidang pertanian.
"Hal ini tentunya juga dilaksanakan oleh para petani di Desa Sidaurip ini, sehingga mereka sudah terbiasa dengan mekanisasi pertanian, mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, sampai dengan panen," tambahnya.
"Seperti kita ketahui bersama, bahwa luas areal persawahan di Kabupaten Cilacap mencapai 66.527 hektare dan merupakan salah satu penyangga pangan di Provinsi Jawa Tegah," katanya di Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Sabtu.
Bupati mengatakan hal itu saat menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rangka Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Percepatan Tanam Padi Musim Tanam II Tahun 2020.
Khusus di Kecamatan Gandrungmangu, kata dia, luas lahan sawahnya mencapai 5.161 hektare, sedangkan di Desa Sidaurip seluas 1.349 hektare, luas sawah terdampak rob 600 hektare, dan selesai panen seluas 300 hektare.
Menurut dia, gerakan percepatan olah tanah dan tanam padi di Desa Sidaurip tersebut dilaksanakan pada lahan sawah seluas 300 hektare yang telah selesai panen.
Ia mengatakan Gandrungmangu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Cilacap yang mendukung swasembada pangan.
"Hal ini merupakan potensi yang sangat besar apabila dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak saja bagi peningkatan produksi pertanian, juga bagi peningkatan kesejahteraan para petani khususnya dan masyarakat Kabupaten Cilacap pada umumnya. Kiranya kita patut bersyukur bahwa berkat kerja keras bersama, Kabupaten Cilacap berhasil mencapai surplus dari tahun ke tahun," katanya.
Menurut dia, keberhasilan tersebut dapat tercapai karena didukung dengan upaya optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian, penerapan panca usaha tani, serta penggunaan mekanisasi alat pertanian dengan baik dan benar.
Ia mengatakan penggunaan mekanisasi alat pertanian tersebut selain untuk meningkatkan produksi, juga untuk mengantisipasi berkurangnya tenaga kerja di bidang pertanian.
"Hal ini tentunya juga dilaksanakan oleh para petani di Desa Sidaurip ini, sehingga mereka sudah terbiasa dengan mekanisasi pertanian, mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, sampai dengan panen," tambahnya.