Saat menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB Jakarta, Minggu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan pula bahwa jumlah pasien COVID-19 bertambah 489 sehingga jumlahnya secara kumulatif menjadi 17.514 orang.
"Konfirmasi COVID-19 positif naik 489 orang, sehingga total jadi 17.514 orang. Kasus sembuh meningkat 218 orang sehingga total 4.129 orang. Kasus meninggal 59 orang sehingga total jadi 1.148," kata Yurianto.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Cilacap bertambah tujuh orang
Baca juga: Ganjar kirim 7.000 paket sembako bantu warga Jateng di Jabodetabek
Penambahan kasus paling banyak terjadi di DKI Jakarta dengan 132 kasus baru disusul Sumatera Selatan dengan 63 kasus baru, Jawa Timur dengan 47 kasus baru, Sulawesi Selatan dengan 34 kasus baru, dan Papua dengan 33 kasus baru.
Jumlah kasus COVID-19 paling banyak dilaporkan di DKI Jakarta (6.010) disusul Jawa Timur (2.152), Jawa Barat (1.652), Jawa Tengah (1.157), Sulawesi Selatan (951), Banten (650), Sumatera Selatan (521), Sumatera Barat (408), Papua (383), dan Nusa Tenggara Barat (371).
Selain itu kasus COVID-19 dilaporkan di Bali (348) , Kalimantan Timur (254), Kalimantan Selatan (372), Kalimantan Tengah (227), Sumatera Utara (218), Daerah Istimewa Yogyakarta (199), Kalimantan Utara (155), Kalimantan Barat (132), Kepulauan Riau (116), dan Sulawesi Tenggara (191).
Kasus infeksi virus corona tipe baru juga dilaporkan terjadi di Aceh (18), Bangka Belitung (29), Bengkulu (65), Jambi (80), Sulawesi Utara (114), Sulawesi Tengah (115), Lampung (66), Riau (99), Maluku Utara (92), Maluku (84), Papua Barat (105), Sulawesi Barat (75), Nusa Tenggara Timur (59), dan Gorontalo (24).
Di samping itu, menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, total ada 270.876 orang dalam pemantauan (ODP) dan 35.800 pasien dalam pengawasan (PDP) terkait penularan virus corona menurut laporan dari 34 provinsi dan 387 kabupaten/kota di Tanah Air.
Yurianto juga menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada 186.985 spesimen dari 139.909 orang di 61laboratorium, yang menunjukkan 17.277 di antaranya positif infeksi virus corona tipe baru dan 122.632 lainnya bukan infeksi virus corona tipe baru.
Dia mengatakan pemerintah telah melakukan pemeriksaan di lebih dari 10 laboratorium dengan menggunakan tes cepat berbasis molekuler (TCM).
Pemeriksaan TCM dilakukan pada 980 spesimen yang diambil dari 564 orang di tiga laboratorium. Hasilnya menunjukkan 237 positif infeksi virus corona tipe baru dan 327 lainnya negatif.