Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah mencatat 60 kejadian longsor yang terjadi di wilayah setempat sejak awal tahun 2020.
"Kami mencatat telah terjadi 60 kejadian longsor di Banjarnegara pada periode 1 Januari hingga 5 Maret 2020," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Kamis.
Dia menambahkan bahwa selain longsor pihaknya juga mencatat ada satu kejadian banjir, 11 kejadian angin kencang, satu kejadian gempa dan empat kebakaran yang terjadi pada periode tersebut.
Seluruh kejadian tersebut, tambah dia telah mengakibatkan 12 rumah rusak berat, 29 rusak sedang, 25 rusak ringan dan 54 rumah terancam.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian periode tersebut, namun terdapat lima warga yang mengalami luka-luka," katanya.
Baca juga: Desa-desa rawan longsor di Banjarnegara terus dipantau
Baca juga: Pergerakan tanah di Pekalongan, belasan rumah rusak
Baca juga: BPBD Banjarnegara tunggu rekomendasi tim geologi terkait longsor
Untuk itu dia kembali mengingatkan seluruh warga di wilayah setempat agar selalu meningkatkan kewaspadaan menyusul masih tingginya tingkat curah hujan.
"Selalu waspada dan siaga namun jangan panik dan selalu melaporkan kepada pemerintah desa atau ke BPBD Banjarnegara bila menemukan adanya rekahan tanah di wilayahnya masing-masing," lanjutnya.
Sebelumnya, dia menambahkan pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan bencana tanah longsor yang ada di wilayah itu.
"Kami telah melakukan pemetaan untuk mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang rawan bencana, khususnya bencana tanah longsor," katanya.
Dia menyebutkan, pada saat ini ada lima kecamatan yang mendapatkan perhatian khusus karena dikhawatirkan rawan tanah longsor.
Dia menyebutkan, lima kecamatan tersebut adalah Wanayasa, Banjarmangu, Susukan, Pagentan, dan Punggelan.
Baca juga: Pemkab Batang pasang alat deteksi dini longsor