Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat terjadinya inflasi di provinsi Jawa Tengah selama Februari 2020 sebesar 0,44 persen.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Senin, mengatakan, salah satu pemicu terjadinya inflasi adalah kenaikan harga bawang putih dengan andil mencapai 0,13 persen.
Selain itu, pemicu lain terjadinya inflasi adalah kenaikan harga cabai merah, beras, daging ayam ras, serta tarif angkutan udara.
Dari enam kota besar di Jawa Tengah, BPS mencatat inflasi tertinggi terjadi di Purwokerto yaitu 0,58 persen, yang juga sebabkan oleh kenaikan tarif perusahaan air minum.
"Inflasi tertinggi Purwokerto, terendah Kota Tegal sebesar 0,38 persen," kata Sentot.
Sementara itu, dari enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa, inflasi tertinggi juga terjadi di Jawa Tengah yaitu Kota Semarang, yakni sebesar 0,43 persen.
Inflasi Semarang lebih tinggi jika di banding Jakarta sebesar 0,27 persen, Bandung sebesar 0,35 persen, Yogyakarta sebesar 0,40 persen, Surabaya sebesar 0,32 persen, dan Serang sebesar 0,17 persen.
Baca juga: Jateng alamai inflasi 0,45 persen pada Desember 2019
Berita Terkait
Nilai tukar petani secara nasional naik 2,28 persen
Senin, 4 Maret 2024 18:18 Wib
BPS: Inflasi Jateng di Februari 2024 capai 0,57 persen
Sabtu, 2 Maret 2024 7:26 Wib
BPS Purbalingga ingatkan pentingnya publikasi daerah dalam angka
Jumat, 16 Februari 2024 9:03 Wib
BPS: Kenaikan harga beras akibat faktor cuaca dan akses infrastruktur
Kamis, 1 Februari 2024 13:43 Wib
BPS Kudus gelar diseminasihasil Sensus Pertanian 2023
Selasa, 12 Desember 2023 16:37 Wib
BPS harapkan data ST2023 bantu pemda susun rencana pembangunan
Selasa, 5 Desember 2023 15:57 Wib
Unit usaha pertanian perorangan di Jateng turun 13,25 persen
Senin, 4 Desember 2023 22:23 Wib
BPS: Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah naik 0,81 persen
Jumat, 1 Desember 2023 16:25 Wib