Jepara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bersama tim gabungan masih melakukan pencarian nelayan yang hilang di Perairan Empu Rancak, Kecamatan Mlonggo, Jepara, karena saat ditemukan perahu yang digunakan untuk melaut dalam kondisi tanpa awak perahu terombang-ambing ombak di laut.
"Pencarian nelayan asal Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, melibatkan TNI, Polri, Basarnas dan relawan," kata Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdianto di Jepara, Senin.
Hasil pencarian Minggu (23/2), kata dia, memang belum membuahkan hasil, kemudian Senin (24/2) kembali dilanjutkan.
Dalam pencarian tersebut, dibagi dua kelompok untuk kelompok pertama bertugas melakukan pencarian di kawasan Pantai Empu Rancak dengan tiga perahu serta personel yang lebih banyak, sedangkan di Pantai Bondo ada satu perahu.
Baca juga: Seorang nelayan di Jepara hilang saat melaut
Karena dalam pencarian di laut terkendala cuaca laut yang kurang mendukung, akhirnya dilanjutkan dengan susur pantai.
BPBD Jepara juga sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten tetangga untuk ikut melakukan monitoring terhadap nelayan bernama Legiman warga Desa Karanggondang yang dikabarkan hilang saat melaut karena hanya ditemukan perahunya.
Apabila belum juga ditemukan, maka pencarian korban akan dilanjutkan hingga tujuh hari kedepan.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga maupun teman korban, korban melaut Minggu (23/2) pukul 04.30 WIB di Perairan Empu Rancak.
Akan tetapi, perahu korban justru ditemukan di tengah laut pada pukul 08.00 WIB oleh nelayan lain tanpa ada korban di atas perahu sehingga muncul dugaan korban tenggelam di laut.
Sementara penyebab pastinya korban tenggelam juga belum ada yang bisa memastikan karena temannya hanya mengetahui keberadaan perahu korban di tengah laut.
Baca juga: Nelayan dilaporkan hilang di Pantai Grigak Gunung Kidul
Atas informasi tersebut, tim gabungan, mulai dari nelayan, BPBD Jepara, Basarnas, Jepara Rescue, Tagana dan relawan lainnya saling bekerja sama melakukan pencarian korban.
Untuk melakukan pencarian hari pertama, tercatat ada 20-an nelayan dengan tiga kapal menggunakan jarung trawl untuk mencari korban hingga di dasar laut.
Sementara BPBD bersama tim gabungan menyiapkan sejumlah perahu karet untuk ikut terlibat dalam pencarian tersebut.
Untuk personel BPBD Jepara bersama relawan diperkirakan mencapai 50-an personel yang dikerahkan untuk melakukan pencarian korban.
Pada saat korban melaut, kondisi cuaca laut cukup aman untuk aktivitas melaut karena ketinggian gelombang sekitar 0,5 meteran.
Nelayan diimbau untuk tetap waspada saat melaut karena di perairan yang sama pada tahun 2018 juga terjadi kasus yang sama, nelayan hilang saat melaut dan perahu ditemukan terombang-ambing di laut tanpa awak.
Demi menjaga keselamatan selama melaut, nelayan juga diimbau untuk menggunakan jaket pelampung (life jacket) sehingga ketika tercebur ke laut karena terpeleset atau faktor lain maka peluang selamat masih cukup besar karena dirinya bisa mengapung lebih lama.
Baca juga: Dua nelayan ditemukan meninggal, seorang dilaporkan hilang di Pantai Bunton Cilacap
Baca juga: Nelayan hilang di Cilacap ditemukan dalam kondisi meninggal
Berita Terkait
Pemkot Semarang berikan bantuan nelayan terdampak cuaca ekstrem
Jumat, 22 Maret 2024 8:37 Wib
PLTU Batang salurkan bantuan beras kepada 200 nelayan
Kamis, 21 Maret 2024 17:04 Wib
Basarnas: Keberadaan kapal nelayan Kilat Maju Jaya-7 belum diketahui
Selasa, 19 Maret 2024 15:01 Wib
Kapal nelayan dengan 10 ABK asal Pemalang hilang kontak di Samudra Hindia
Sabtu, 16 Maret 2024 23:57 Wib
OJK edukasi keuangan ke nelayan Pekalongan cegah rentenir
Rabu, 6 Maret 2024 14:20 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Pati kolaborasi inovasi Jebol ikan
Kamis, 22 Februari 2024 19:57 Wib
TKD Prabowo Gibran silaturahmi ke nelayan Bonang Demak
Senin, 22 Januari 2024 21:36 Wib
Pembangunan tanggul laut utara Semarang capai 62 persen
Sabtu, 13 Januari 2024 9:08 Wib