Temanggung (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj menyatakan Nahdlatul Ulama (NU) tidak antikonglomerat, tetapi konglomerat harus melakukan upaya-upaya pemerataan.
"NU tidak antikonglomerat, kita hormati mereka. Alhamdulillah Indonesia ada konglomerat, kita bersyukur Indonesia punya konglomerat yang hight level, internasional bahkan," katanya di Temanggung, Jateng, Selasa.
Ia menyampikan hal tersebut kepada pers saat menghadiri pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Temanggung dan meresmikan tempat manasik haji di KBIH NU Babussalam Temanggung.
Baca juga: Said Aqil dijadwalkan lantik PCNU Temanggung
Said menyampaikan konglomerat harus menarik atau mengangkat kelas menengah dan kelas menengah jadi mitra, bukan hanya jadi pendukung, bukan dieksplorasi, tetapi jadi mitra.
"Begitu pula selanjutnya kelas menengah pun harus mengangkat kelas kecil," ujarnya.
Ia berharap NU selalu menjadi kekuatan sosial yang efektif, mampu mewujudkan keseimbangan.
"Sekarang ini masih 'jomplang' karena sebagian minoritas menguasai kekayaan yang luar biasa, sedangkan mayoritas miskin, terpinggirkan, bodoh, dan penyakitan," ucapnya.
Menurut dia, semua itu harus ada keseimbangan, maka konglomerat harus melakukan upaya pemerataan.
Baca juga: Komisioner KPU kena OTT, PBNU: Yang penting jangan tebang pilih
Menyinggung tentang munculnya kerajaan baru seperti Keraton "Agung Sejagat" dan "Sunda Empire", dia menyatakan hal itu menunjukkan masyarakat sedang sakit, ada rasa minder.
Ia menyampaikan orang kalau terzalimi pasti mencari jalan keluarnya Ratu Adil, Satria Piningit, dan Imam Mahdi.
"Mau melawan tidak bisa, tidak ada jalan untuk melawan, maka menunggu datangnya Ratu Adil, Satria Piningit, nunggu datangnya Imam Mahdi," tuturnya.
Baca juga: Din sepakati Said Aqil soal Habib Rizieq
Baca juga: Said Aqil: Nasionalsme Tidak Bertentangan dengan Ajaran Agama
Berita Terkait
KAI apresiasi petugas temukan barang penumpang bernilai ratusan juta
Sabtu, 20 April 2024 9:59 Wib
Sudirman Said: Warga Boyolali dukung gerakan perubahan
Rabu, 24 Januari 2024 20:08 Wib
Said beberkan alasan Arsjad Rasjid ditunjuk Ketua TPN Ganjar Pranowo
Selasa, 5 September 2023 9:36 Wib
UIN Surakarta hentikan sementara Dema buntut polemik kegiatan PBAK
Rabu, 9 Agustus 2023 15:58 Wib
UIN Surakarta temukan perusahaan pinjol siapkan ratusan juta rupiah
Rabu, 9 Agustus 2023 7:50 Wib
Rektor UIN Raden Mas Said tanggapi viral maba diminta daftar "pinjol"
Senin, 7 Agustus 2023 13:10 Wib
Manchester United kalah lagi
Senin, 8 Mei 2023 8:04 Wib
Perlunya sosialisasi UU Perpu Pemilu sedini mungkin
Jumat, 7 April 2023 16:44 Wib