Solo (ANTARA) - Harga beberapa kebutuhan pokok seperti telur di pasar tradisional di Kota Solo, selama sepekan terakhir ini, berangsur turun hingga kembali normal, dengan stok di pedagang relatif cukup.
Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Tradisional Sidodadi Kleco, Solo, Senin, menyebutkan, harga telur ayam rata-rata dijual hanya Rp18.000 per kilogram, setelah sebelumnya mencapai Rp22.000 per kilogram.
Salah satu pedagang sembako di pasar Sidodadi Solo, Taufik (35), mengatakan harga telur tiga hari yang lalu sempat mencapai Rp22.000 per kilogram, kemudian turun menjadi Rp20.000 per kilogram, dan berangsur-angsur turun hingga menjadi Rp18.000 per kilogram.
Menurut Taufik, turunnya harga telur dipengaruhi oleh para peternak karena para pedagang hanya menyesuaikan saja.
Meski harga telur ayam kembali normal, namun rata-rata dirinya hanya bisa menjual antara 100 kg hingga 150 kilogram per hari, karena tidak ada peningkatan permintaan.
Sementara itu, harga beberapa kebutuhan lain rata-rata masih stabil yakni beras dijual mulai harga Rp10.000 per kilogram hingga Rp12.000 per kilogram, minyak goreng Rp11.000 per kilogram dan gula Rp12.000 per kilogram.
Harga daging sapi di pasar tradisional Solo, juga rata-rata dijual Rp100 ribu per kilogram untuk kualitas biasa, Rp110 ribu per kilogram untuk kualitas super, daging kambing normal Rp90 ribu per kilogram, dan daging ayam Rp32.000 per kilogram dengan stok cukup.
Pedagang lain di Pasar Sidodadi Solo, Sugiyem (51), mengatakan harga komoditas sayuran rata-rata stabil, kecuali harga bawang merah yang sedikit naik karena pasokan berkurang.
Menurut dia, harga bawang merah lokal dari Brebes dijual Rp22.000 per kilogram atau mengalami kenaikan dari pekan sebelumnya Rp16.000 per kilogram, karena stok barang terbatas.
Harga sayuran lainnya seperti cabai rawit merah dijual stabil Rp40.000 per kilogram, bawang putih Rp26.000 per kilogram, cabai keriting Rp37.000 per kilogram, tomat Rp10.000 per kilogram, wortel Rp10.000 per kilogram, kentang 15.000 per kilogram, dan kol Rp7.000 per kilogram.
Ketua Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Tengah Tulus Budiono saat dikonfirmasi soal persediaan pangan, terutama beras di wilayah Solo Raya, mengatakan stok pangan di wilayah Solo Raya cukup meski sedang terjadi musim kering.
Stok gabah di tempat-tempat penggilingan padi di Solo Raya juga masih mencukupi hingga awal tahun depan, sehingga tidak terjadi persoalan pasokan pangan, karena banyak sawah di wilayah Jawa Tengah menggunakan irigasi teknik.
"Harga beras baik di tingkat penggilingan hingga ke pasar masih stabil mulai Rp9.800 per kilogram hingga Rp12.000 per kilogram. Harga gabah di tempat penggilingan padi dijual sekitar Rp4.400 per kilogram untuk kualitas beras premium," katanya.
Baca juga: Stok cukup, harga telur dan ayam di Boyolali mulai turun
Baca juga: Harga telur ayam ras di Purwokerto berangsur turun