Purwokerto (ANTARA) - Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, hingga saat ini masih berstatus waspada dengan aktivitas kegempaan fluktuatif, kata petugas dari Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
"Perkembangan aktivitas Gunung Slamet hingga saat ini, statusnya masih waspada. Parameter yang ada memang masih relatif stabil walaupun dari kegempaan kecenderungannya fluktuatif," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet PVMBG Sukedi saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan yang dilakukan petugas Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, gempa embusan yang terjadi di Gunung Slamet masih cukup banyak.
Selain itu, kata dia, gempa embusan itu juga diikuti oleh gempa-gempa tremor yang amplitudonya berubah-ubah dan dalam beberapa hari terakhir berkisar 0,5-2 milimeter namun dominan pada 1 milimeter.
Baca juga: Banyumas siagakan sukarelawan antisipasi erupsi Gunung Slamet
Ia mengakui jika dibanding dengan gempa-gempa tremor yang terjadi beberapa waktu sebelumnya atau sejak peningkatan status Gunung Slamet, amplitudo gempa-gempa tremor yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir cenderung menunjukkan adanya penurunan.
Dalam hal ini, PVMBG pada tanggal 9 Agustus 2019, pukul 09.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari aktif normal menjadi waspada karena ada peningkatan aktivitas kegempaan dan parameter lainnya.
"Jadi memang ada kecenderungan (amplitudo gempa tremornya) menurun, tapi untuk (parameter) yang lain belum mendukung untuk kembali ke status normal," kata Sukedi menjelaskan.
Oleh karena itu, kata dia, PVMBG hingga saat ini masih merekomendasikan agar masyarakat atau pendaki untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
"Kami berterima kasih kepada teman-teman dari media massa maupun berbagai pihak yang terus menginformasikan perkembangan aktivitas Gunung Slamet. Mudah-mudahan warga tidak serta merta, begitu Gunung Slamet terlihat diam, langsung dianggap normal, karena hingga saat ini aktivitasnya masih fluktuatif," katanya.
Baca juga: Peningkatan aktivitas Gunung Slamet tak pengaruhi kunjungan wisatwan
Baca juga: Status Gunung Slamet meningkat, masyarakat diimbau tetap tenang
Berita Terkait
Gunung Semeru luncurkan abu vulkanik setinggi 800 meter
Rabu, 6 Maret 2024 8:44 Wib
KLHK ajak masyarakat berwisata bebas sampah
Selasa, 5 Maret 2024 18:32 Wib
ICONNET "feat" PLN Ungaran gerebek klaster Gunung Pati
Jumat, 23 Februari 2024 10:17 Wib
Gunung Semeru erupsi semburkan abu vulkanik setinggi 400 meter
Jumat, 23 Februari 2024 8:43 Wib
Karanganyar, destinasi wisata penuh petualangan dan keindahan alam
Rabu, 14 Februari 2024 14:45 Wib
Gunung Semeru luncurkan abu setinggi 800 meter ke arah tenggara
Senin, 12 Februari 2024 8:46 Wib
Gunung Semeru mengalami ratusan kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Sabtu, 10 Februari 2024 7:59 Wib
Guguran lava meluncur empat kali dari Gunung Merapi sejauh 1,2 km
Jumat, 2 Februari 2024 10:31 Wib