Semarang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan DIY bersyukur polemik tenang audisi PB Djarum sudah bisa terselesaikan dengan baik.
Kepala Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan DIY Parjiya di Semarang, Jumat, mengatakan, polemik audisi PB Djarum tersebut dikhawatirkan berdampak terhadap kinerja PT Djarum jika terus berlarut.
"Kalau kinerja PT Djarum terganggu, dikhawatirkan akan berdampak pula pada penerimaan negara dari cukai rokok," katanya.
Padahal, lanjut dia, PT Djarum merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap penerimaan negara dari cukai di Jawa Tengah.
Baca juga: KPAI dan PB Djarum sepakat hentikan polemik audisi bulu tangkis
Ia menjelaskan Jawa Tengah menduduki peringkat kedua nasional dalam berkontribusi terhadap penerimaan cukai.
"Jawa Tengah menyumbang sekitar 25 persen dari total penerimaan cukai nasional yang mencapai Rp152,9 triliun pada 2018," katanya.
Selain cukai, kata dia, terdapat pula pajak rokok serta dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau yang akan dikembalikan sepenuhnya ke pemerintah daerah.
Pajak rokok sendiri besarannya 10 persen dari penerimaan cukai nasional, sedangkan DBHCHT besarnya 2 persen dari pajak rokok yang kembali ke pemerintah daerah.
Berita Terkait
BNN Jateng gagalkan pengiriman ganja asal Sumut tujuan Tegal
Selasa, 23 April 2024 20:18 Wib
Sekda Kota Semarang tanggapi kans di pilkada
Sabtu, 20 April 2024 13:54 Wib
Guru penggerak di Kudus prioritas ikuti seleksi kepala sekolah
Sabtu, 20 April 2024 5:33 Wib
Gibran minta kepala dinas melek media sosial
Jumat, 19 April 2024 22:54 Wib
Demokrat Semarang siap usulkan dua nama di pilkada
Rabu, 17 April 2024 22:38 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib
Prakiraan cuaca Jawa Tengah hari ini, waspada hujan badai
Kamis, 4 April 2024 7:45 Wib
Survei sebut elektabilitas Hendrar Prihadi tertinggi di Pilgub Jateng, ini tanggapannya
Kamis, 4 April 2024 7:36 Wib