Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas berawan pada Senin (9/9) sore.
"Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas diprakirakan berawan pada Senin sore, namun pada pagi hingga siang hari diprakirakan cerah berawan," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi di Banjarnegara, Minggu.
Baca juga: BMKG: Jateng selatan segera masuki pancaroba
Ia menyebutkan hampir semua kecamatan di Kabupaten Banjarnegara berawan pada hari Senin (9/9) sore, kecuali Mandiraja dan Bawang yang diprakirakan cerah.
"Demikian juga seluruh kecamatan di Banyumas diprakirakan berawan pada hari Senin (9/9) sore, kecuali Kecamatan Lumbir dan juga Tambak yang diprakirakan cerah," kata dia.
Pada saat ini Banjarnegara dan Banyumas masih mengalami puncak musim kemarau.
"Sekarang ini masih puncak musim kemarau yang telah berlangsung sejak bulan Agustus," kata dia.
Oleh karena itu, tingkat curah hujan di Banjarnegara dan Banyumas saat ini masih kategori rendah.
Baca juga: BMKG: Ajak warga Banjarnegara hemat air
"Curah hujan dalam kriteria rendah, yakni di bawah 10 milimeter per dasarian," katanya.
Kendati demikian, masih ada potensi hujan di wilayah Banjarnegara dan Banyumas dengan intensitas yang ringan.
"Hujan sesekali masih terjadi, walaupun durasinya singkat dan intensitasnya juga ringan," kata dia.
Ia juga kembali menginformasikan bahwa Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas akan memasuki awal musim hujan pada bulan Oktober 2019.
"Sebagian wilayah di Kabupaten Banjarnegara, khususnya wilayah barat diperkirakan sudah memasuki awal musim hujan pada bulan Oktober 2019," katanya.
Di akhir September 2019, sebagian wilayah di Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas diprakirakan sudah memasuki pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Untuk itu, kata dia, masyarakat diminta mewaspadai anomali cuaca pada musim peralihan mendatang.
"Masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana tanah longsor," katanya.