Program peningkatan kualitas guru di Kudus menarik
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kota Manado melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk melihat dari dekat program peningkatan kualitas guru di Pusat Belajar Guru Kudus yang nantinya bisa diadopsi untuk dikembangkan di Kota Manado, Selasa.
Rombongan dari Pemerintah Kota Manado dipimpin langsung Wali Kota Manado Godbless Sofcar Vicky Lumentut yang diterima Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo di Command Center, Selasa.
Menurut Wali Kota Manado di Kudus, Selasa, kunjungannya ini dalam rangka studi komparasi Pusat Belajar Guru (PBG) di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Pemkab Kudus dorong peningkatan kualitas guru
Kunjungannya ke Kudus tidak hanya bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah, karena hadir pula Sampoerna Foundation.
"Kami ingin berdiskusi tentang perkembangan pendidikan. Di Manado sendiri mempunyai tiga pilar sebagai visi pemerintah kota, yakni pada bidang kesehatan, pendidikan dan pemberian kesempatan kerja," ujarnya.
Pada bidang pendidikan, Yayasan Putra Sampoerna berencana memberi bantuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) guru.
Ada dua program dari Yayasan Putra Sampoerna untuk mengembangkan SDM guru.
"Saya tertarik dan ingin membawa model (PBG) seperti ini ke Kota Manado. Mereka menyampaikan model tersebut ada di Bali, Kudus dan Sumatera," ujarnya.
Dari ketiga kota tersebut, dia mengaku, tertarik melihat PBG di Kudus sebelum membuat nota kesepahaman di Kota Manado.
Plt Bupati Kudus Hartopo mengawali penerimaan kunjungan dengan memaparkan Kabupaten Kudus secara garis besar.
Kudus merupakan kabupaten dengan luas wilayah terkecil di Jawa Tengah dengan sembilan kecamatan dan 123 desa.
Pemkab Kudus mempunyai visi menjadi kota modern, religius, cerdas dan sejahtera.
"Program-program sudah terealisasi, terutama pendidikan yang menjadi perhatian Pemkab Kudus. Adanya pusat belajar guru, merupakan hasil kerja sama pemkab dengan Djarum Foundation dan Sampoerna Putra Foundation sebagai perancang. Dengan konsep dari, oleh dan untuk guru, bertujuan memberikan manfaat optimal pada komunitas guru," ujarnya.
Tak sekadar pelatihan saja, lanjut Hartopo, PBG juga merupakan wadah komunitas guru untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengajar.
Selain itu, Djarum Foundation juga membantu mengembangkan SMK di Kabupaten Kudus melalui pembangunan infrastruktur sekolah.
"Seperti yang dikatakan Walikota, sehat dulu, baru cerdas dan bekerja. Di sini pun luar biasa, Djarum banyak membantu pembangunan gedung SMK untuk meningkatkan SDM yang ada," ujarnya.
Rombongan dari Pemerintah Kota Manado dipimpin langsung Wali Kota Manado Godbless Sofcar Vicky Lumentut yang diterima Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo di Command Center, Selasa.
Menurut Wali Kota Manado di Kudus, Selasa, kunjungannya ini dalam rangka studi komparasi Pusat Belajar Guru (PBG) di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Pemkab Kudus dorong peningkatan kualitas guru
Kunjungannya ke Kudus tidak hanya bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah, karena hadir pula Sampoerna Foundation.
"Kami ingin berdiskusi tentang perkembangan pendidikan. Di Manado sendiri mempunyai tiga pilar sebagai visi pemerintah kota, yakni pada bidang kesehatan, pendidikan dan pemberian kesempatan kerja," ujarnya.
Pada bidang pendidikan, Yayasan Putra Sampoerna berencana memberi bantuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) guru.
Ada dua program dari Yayasan Putra Sampoerna untuk mengembangkan SDM guru.
"Saya tertarik dan ingin membawa model (PBG) seperti ini ke Kota Manado. Mereka menyampaikan model tersebut ada di Bali, Kudus dan Sumatera," ujarnya.
Dari ketiga kota tersebut, dia mengaku, tertarik melihat PBG di Kudus sebelum membuat nota kesepahaman di Kota Manado.
Plt Bupati Kudus Hartopo mengawali penerimaan kunjungan dengan memaparkan Kabupaten Kudus secara garis besar.
Kudus merupakan kabupaten dengan luas wilayah terkecil di Jawa Tengah dengan sembilan kecamatan dan 123 desa.
Pemkab Kudus mempunyai visi menjadi kota modern, religius, cerdas dan sejahtera.
"Program-program sudah terealisasi, terutama pendidikan yang menjadi perhatian Pemkab Kudus. Adanya pusat belajar guru, merupakan hasil kerja sama pemkab dengan Djarum Foundation dan Sampoerna Putra Foundation sebagai perancang. Dengan konsep dari, oleh dan untuk guru, bertujuan memberikan manfaat optimal pada komunitas guru," ujarnya.
Tak sekadar pelatihan saja, lanjut Hartopo, PBG juga merupakan wadah komunitas guru untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengajar.
Selain itu, Djarum Foundation juga membantu mengembangkan SMK di Kabupaten Kudus melalui pembangunan infrastruktur sekolah.
"Seperti yang dikatakan Walikota, sehat dulu, baru cerdas dan bekerja. Di sini pun luar biasa, Djarum banyak membantu pembangunan gedung SMK untuk meningkatkan SDM yang ada," ujarnya.