Solo (ANTARA) - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mendorong adanya permintaan dan penawaran pasar di sektor keuangan syariah dalam negeri.
"Kami melihat perlunya sinkronisasi suplai dan deman. Kami perhatikan dari sisi suplai baik perbankan, asuransi, maupun dana pensiun relatif kecil," kata Direktur Hukum, Promosi, dan Hubungan Eksternal KNKS Taufik Hidayat usai mengisi kegiatan Diskusi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia di Hotel Horison Aziza Solo, Jumat.
Terkait suplai, diakuinya, sektor keuangan salah satunya perbankan membutuhkan modal yang cukup besar. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar perusahaan bisa meningkatkan besaran modal tersebut.
"Selain itu, industri juga kami minta untuk memperbesar variasi dan produk keuangan dan pasar modal. Meski demikian, kalau hanya didorong tanpa dibarengi dengan 'demand' maka tidak ada yang berminat," katanya.
Ia mengatakan dari sisi permintaan, sebagai langkah awal ini KNKS mendorong beberapa investor institusi seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PT Taspen, dan PT Asabri untuk memiliki produk berbasis syariah.
"Karena ternyata banyak kelompok masyarakat yang sebelum menjatuhkan pilihan mereka lebih dulu bertanya apakah perusahaan tersebut memiliki produk syariah," katanya.
Baca juga: Ekonomi syariah solusi pertumbuhan ekonomi Indonesia
Baca juga: OJK dorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah
Ia mengatakan artinya sebagian masyarakat yang dalam hal ini bertindak sebagai pasar mulai menjadikan sektor syariah sebagai pilihan utama dibandingkan konvensional.
Di sisi lain, ia juga meminta agar produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan maupun institusi tersebut bersifat fleksibel sehingga lebih luwes dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, dikatakannya, sektor syariah termasuk bidang baru di Indonesia. Oleh karena itu, ia menilai perlu ada dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan sektor ini.
"KNKS sedang mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh industri keuangan dan pasar modal syariah. Di sini kami perlu memberikan argumentasi yang kuat. Keuangan syariah kan masih baru. Perlu dukungan, ini dalam bentuk apa. Ini yang perlu diidentifikasi," katanya.
Ia mengatakan salah satu yang akan disasar yaitu sosialisasi sektor keuangan syariah kepada masyarakat.
Disinggung mengenai perputaran uang di sektor syariah di Indonesia, dikatakannya, saat ini KNKS masih mendata.
"Itu juga masuk dalam program kami, tetapi KNKS kan masih baru. Baru terbentuk tahun ini, jadi memang kami belum mendata. Meski demikian, ini penting untuk memastikan kesehatan perusahaan yang bersangkutan," katanya.
Berita Terkait
BI perkuat koordinasi antarwilayah kendalikan inflasi Solo Raya
Selasa, 19 Maret 2024 14:59 Wib
Bank Jateng dan Pemprov siapkan 3.570 kursi gratis dalam Mudik Asyik
Selasa, 19 Maret 2024 13:47 Wib
Harga beras kualitas medium di Pasar Manis Purwokerto turun
Selasa, 19 Maret 2024 13:31 Wib
Harga emas Antam naik Rp6 ribu
Selasa, 19 Maret 2024 9:24 Wib
Kantor Kas Kaliwungu Resmi Berubah Jadi Bank Jateng Kantor Cabang Pembantu
Selasa, 19 Maret 2024 8:40 Wib
Louis Kienne Pemuda Semarang tawarkan paket berbuka tema middle east
Senin, 18 Maret 2024 21:37 Wib
Wali Kota Magelang serahkan kunci kios Shelter Ngesengan ke pedagang
Senin, 18 Maret 2024 18:15 Wib
Semen Gresik proaktif cegah DBD dan bersih-bersih Desa Tegaldowo
Senin, 18 Maret 2024 17:47 Wib