Pelajar di Purbalingga bakal dites urine, ini permintaan pemkab
Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, meminta Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) setempat untuk melakukan tes narkoba berupa pemeriksaan urine terhadap pelajar di wilayah itu.
"Ini karena sasaran peredaran narkoba saat sekarang mengarah pada generasi muda, dan generasi muda terpusat pada sekolah-sekolah sehingga perlu dilakukan asesmen kepada para pelajar agar penyalahgunaan narkoba bisa terdeteksi lebih dini," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Agus Winarno di Purbalingga, Rabu.
Agus mengatakan hal itu saat Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba yang dirangkai dengan pengukuhan Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) Kabupaten Purbalingga di Graha Adiguna, kompleks Pendopo Dipokusumo, Purbalingga.
Menurut dia, tes urine dapat berfungsi untuk memotong mata rantai peredaran narkoba di kalangan anak muda dan hal itu merupakan pelibatan unsur pendidikan.
"Oleh karena itu, kami minta kepada BNNK Purbalingga agar pelajar-pelajar di Purbalingga dites urine sehingga peredaran narkoba pada generasi muda bisa diminimalisasi," tegasnya.
Baca juga: Anggota Kodim Magelang tes urine mendadak
Lebih lanjut, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Purbalingga untuk bersama-sama memerangi narkoba.
Menurut dia, sinergitas dalam pemberantasan narkoba pada lintas instansi akan terus dilakukan agar Purbalingga dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasinya sebagai kabupaten dengan peringkat 22 secara nasional untuk daerah tanggap bahaya narkoba.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan terima kasih kepada lintas sektoral yang telah ikut berkontribusi dalam pemberantasan narkoba sehingga Purbalingga bisa menempati peringkat 22 sebagai daerah tanggap bahaya narkoba.
"Prestasi membanggakan ini harus terus dipertahankan dengan terus bersinergi antar-instansi," ucapnya, berharap.
Baca juga: 35 anggota Polresta Pekalongan jalani pemeriksaan urine
Terkait dengan upaya pemberantasan narkoba, Agus mengatakan hingga saat ini di Purbalingga telah ada delapan puskesmas yang menjadi proyek percontohan tempat rehabilitasi rawat jalan bagi pecandu narkoba.
Menurut dia, delapan puskesmas tersebut terdiri atas Puskesmas Bobotsari, Puskesmas Kalimanah, Puskesmas Rembang, Puskesmas Karangreja, Puskesmas Karangmoncol, Puskesmas Kejobong, Puskesmas Kemangkon, dan Puskesmas Bukateja.
Selain itu, kata dia, ada pula yang dilakukan oleh swasta, yakni Panti Rehabilitasi Antinarkoba An-Nur di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, dan Panti Rehabilitasi Nurul Islami di Desa Karangsari, Kecamatan Kalimanah.
Baca juga: Cegah narkoba, ratusan pegawai Terminal Tirtonadi jalani tes urine
Baca juga: Antisipasi narkoba, pegawai Rutan Temanggung jalani tes urine
"Ini karena sasaran peredaran narkoba saat sekarang mengarah pada generasi muda, dan generasi muda terpusat pada sekolah-sekolah sehingga perlu dilakukan asesmen kepada para pelajar agar penyalahgunaan narkoba bisa terdeteksi lebih dini," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Agus Winarno di Purbalingga, Rabu.
Agus mengatakan hal itu saat Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba yang dirangkai dengan pengukuhan Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) Kabupaten Purbalingga di Graha Adiguna, kompleks Pendopo Dipokusumo, Purbalingga.
Menurut dia, tes urine dapat berfungsi untuk memotong mata rantai peredaran narkoba di kalangan anak muda dan hal itu merupakan pelibatan unsur pendidikan.
"Oleh karena itu, kami minta kepada BNNK Purbalingga agar pelajar-pelajar di Purbalingga dites urine sehingga peredaran narkoba pada generasi muda bisa diminimalisasi," tegasnya.
Baca juga: Anggota Kodim Magelang tes urine mendadak
Lebih lanjut, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Purbalingga untuk bersama-sama memerangi narkoba.
Menurut dia, sinergitas dalam pemberantasan narkoba pada lintas instansi akan terus dilakukan agar Purbalingga dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasinya sebagai kabupaten dengan peringkat 22 secara nasional untuk daerah tanggap bahaya narkoba.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan terima kasih kepada lintas sektoral yang telah ikut berkontribusi dalam pemberantasan narkoba sehingga Purbalingga bisa menempati peringkat 22 sebagai daerah tanggap bahaya narkoba.
"Prestasi membanggakan ini harus terus dipertahankan dengan terus bersinergi antar-instansi," ucapnya, berharap.
Baca juga: 35 anggota Polresta Pekalongan jalani pemeriksaan urine
Terkait dengan upaya pemberantasan narkoba, Agus mengatakan hingga saat ini di Purbalingga telah ada delapan puskesmas yang menjadi proyek percontohan tempat rehabilitasi rawat jalan bagi pecandu narkoba.
Menurut dia, delapan puskesmas tersebut terdiri atas Puskesmas Bobotsari, Puskesmas Kalimanah, Puskesmas Rembang, Puskesmas Karangreja, Puskesmas Karangmoncol, Puskesmas Kejobong, Puskesmas Kemangkon, dan Puskesmas Bukateja.
Selain itu, kata dia, ada pula yang dilakukan oleh swasta, yakni Panti Rehabilitasi Antinarkoba An-Nur di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, dan Panti Rehabilitasi Nurul Islami di Desa Karangsari, Kecamatan Kalimanah.
Baca juga: Cegah narkoba, ratusan pegawai Terminal Tirtonadi jalani tes urine
Baca juga: Antisipasi narkoba, pegawai Rutan Temanggung jalani tes urine