Kudus (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak akan memberikan surat pendasaran (menempati kios/los) kepada pedagang Pasar Rakyat Kudus sebelum mereka benar-benar berjualan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya praktik jual beli tempat berjualan.
"Kami memang tidak mau memberikan surat pendasaran secara langsung kepada masyarakat yang sudah mendaftar untuk menempati los maupun kios di Pasar Rakyat," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti di Kudus, Rabu.
Hal itu, lanjut dia, dalam rangka antisipasi kemungkinan adanya praktik jual beli tempat berjualan atau hal-hal lain yang dinilai tidak sesuai prosedur.
Ia mengakui jumlah pendaftar untuk menempati Pasar Rakyat Kudus sudah banyak, meskipun belum mencapai 100 persen.
Masyarakat yang menginginkan berjualan di Pasar Rakyat Kudus, katanya, masih ada kesempatan karena masih ada tempat.
"Jika peminatnya banyak dan ternyata yang sudah mendaftar lebih awal belum juga menempati, maka masih bisa digantikan oleh pendaftar yang terakhir," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta, masyarakat yang sudah mendaftarkan diri untuk berjualan di Pasar Rakyat segera menempati tempat yang sudah diberikan untuk berjualan.
Terkait pedagang daging hewan ternak maupun ikan yang akan dipindah dari los Pasar Baru ke Pasar Rakyat, katanya, memang dijadwalkan setelah Lebaran 2019.
"Kami meminta komitmen mereka untuk segera menempati los jualan di Pasar Rakyat yang memang disediakan khusus untuk jenis jualan mereka berupa daging ayam maupun daging sapi atau kerbau serta ikan," ujarnya.
Los jualan untuk ikan maupun daging juga tersedia kran air bersih tanpa harus mengambil air dari tempat yang jauh.
Bangunan pasar dengan luas bangunan 55x25 meter per segi itu, dianggarkan Rp5,69 miliar dengan jumlah kios sebanyak 39 kios dan 217 los untuk pedagang ayam potong dan sayuran.
Berdasarkan pantauan, hingga kini baru ada tiga kios yang mulai buka di Pasar Rakyat yang bangunannya berada dalam kompleks Pasar Baru Kudus di Desa Wergu Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, sedangkan kios lainnya masih tutup.
Sementara di bagian dalam yang merupakan los pasar, pintu masuknya masih tertutup rapat dan belum ada aktivitas.
Los pasar rencananya digunakan untuk berjualan daging ayam maupun ikan yang selama ini masih menempati los jualan di Pasar Baru.
Akan tetapi, rencana dipindah sebelum Lebaran 2019 belum juga terealisasi, kemudian diundur bulan Agustus 2019 sudah bisa dipindah ke Pasar Rakyat.
Berita Terkait
MWA UNS segera gelar pemilihan rektor
Sabtu, 23 Maret 2024 13:34 Wib
Tahapan rekapitulasi suara pemilu di Batang berlangsung aman
Rabu, 28 Februari 2024 23:08 Wib
Pemkot Surakarta lakukan kajian akademis terkait SE daging anjing
Selasa, 27 Februari 2024 16:06 Wib
Doa bersama jaga kerukunan masyarakat di Kabupaten Batang
Senin, 26 Februari 2024 15:26 Wib
Wali Kota Semarang minta puskesmas pantau kesehatan saat rekapitulasi
Minggu, 18 Februari 2024 20:20 Wib
KPU Semarang tanggapi surat suara ditempel gambar palu arit
Jumat, 16 Februari 2024 9:06 Wib
KPU Semarang: 4.646 TPS sudah rampungkan rekapitulasi
Jumat, 16 Februari 2024 9:06 Wib
Bawaslu Pekalongan mitigasi permasalahan penghitungan surat suara
Kamis, 15 Februari 2024 20:17 Wib