Purwokerto (ANTARA) - Pagi itu, seorang pria lanjut usia tampak sibuk membersihkan kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang berlokasi di Dukuhwaluh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kendati telah berusia 70 tahun, pria bernama Sunarjo itu tetap bersemangat dan makin termotivasi dalam menekuni pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di kampus UMP.
Bahkan, Mbah Narjo --panggilan akrab Sunarjo-- tidak hanya menjalani pekerjaannya pada pagi hari, juga siang dan malam hari.
Pengabdian Mbah Narjo di UMP berawal dari kebutuhan petugas jaga malam saat gedung kantor pusat perguruan tinggi Muhammadiyah itu dibangun pada tahun 2000-2001.
"Saat itu dibutuhkan petugas jaga malam sehingga saya mendaftar ke UMP bersama seorang teman, yakni Mail. Sekarang Mail sudah tidak ada (meninggal, red.)," katanya.
Selama menekuni pekerjaan sebagai petugas jaga malam, banyak kisah yang dialami Mbah Narjo, salah satunya adalah kejadian ketika ada maling ember.
Menurut dia, kejadian tersebut hingga sekarang masih melekat dalam ingatannya karena gagal mengejar maling yang membawa kabur empat buah ember.
"Waktu si maling membawa empat ember, saya berusaha mengejarnya namun larinya sangat cepat sehingga tidak kena. Padahal saat dia (maling, red.) masuk area pembangunan gedung kantor pusat, saya melihatnya. Seandainya saya mau mukulin dia, sebenarnya bisa, tapi saya kasihan," katanya.
Petugas Kebersihan
Setelah proyek pembangunan gedung Kantor Pusat UMP itu selesai selama lebih kurang satu tahun, Mbah Narjo mendapat tawaran pekerjaan sebagai petugas kebersihan kantor tersebut yang ditekuninya hingga sekarang.
Kendati telah 18 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan, Mbah Narjo tidak bersedia diangkat menjadi karyawan tetap UMP.
"Angger diangkat ya mengko (kalau diangkat ya nanti, red.) langsung pensiun mas, hahaha," katanya sembari tertawa.
Dia mengaku tetap bersyukur dengan kondisi saat sekarang karena yang terpenting setiap hari tetap bisa bekerja.
Selama masih sehat, dia bertekad untuk terus bekerja di UMP meskipun setiap harinya harus berangkat pagi hari dan pulangnya malam hari.
"Itu sudah biasa mas, yang penting tim kebersihan kompak, kita juga buat jadwal piket untuk masak air jam 5 pagi (pukul 05.00 WIB, red.). Pokoknya kompak dan semangat terus lah untuk tim kebersihan kantor pusat,” tandasnya.
Lebih lanjut, Mbah Narjo mengaku sebelum bekerja sebagi petugas jaga malam di proyek pembangunan gedung Kantor Pusat UMP, dia pernah menjadi tukang becak, tukang rumput, dan buruh pabrik kapur.
"Pokoke kerja apa bae sing rekasa-rekasa wis tau mas. Gemien nggon lapangan kae giline esih gragal mas, isine suket thok, ya aku menangi. Jamane mburi UMP esih kebon ya aku menangi mas (Pokoknya kerja apa saja yang berat-berat sudah pernah mas. Dulu di lapangan itu jalannya masih batu mas, isinya hanya rumput, ya aku mengalami. Zaman belakang UMP masih kebun ya aku mengalami mas, red.)," katanya.
Menurut dia, kemajuan UMP selama 20 tahun terakhir sangat pesat, dari awalnya kampus kecil penuh semak belukar hingga sekarang memiliki gedung lima lantai dan sedang membangun gedung 10 lantai.
"Itu bukti UMP sudah maju mas, pokoke siki joslah, mantep (pokoknya sekarang joslah, mantap, red.)," katanya. (cah/tgr)
Berita Terkait
Mbah Sukoyo terima Anugerah Amartha Local Heroes 2023
Rabu, 27 Desember 2023 20:07 Wib
Mbah Slamet dikenakan dakwaan kombinasi
Selasa, 26 September 2023 15:46 Wib
Sidang perdana kasus pembunuhan 12 orang di Banjarnegara
Selasa, 26 September 2023 14:48 Wib
Dukun Slamet Tohari didakwa lakukan pembunuhan berencana terhadap 12 orang
Selasa, 26 September 2023 14:21 Wib
PLN dan pemda perbaiki rumah Mbah Ponem yang rusak akibat gempa Bantul
Rabu, 5 Juli 2023 16:54 Wib
Hevearita ingin Semarang jadi tujuan wisata religi
Selasa, 2 Mei 2023 8:54 Wib
Update dukun maut Banjarnegara, polisi terima laporan kehilangan 28 orang
Sabtu, 15 April 2023 5:51 Wib
Dua warga Mertoyudan Magelang jadi korban Mbah Slamet
Senin, 10 April 2023 20:56 Wib