Palembang (ANTARA) - Peti kemas jatuh dari truk tronton/trailer kembali terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, mengakibatkan satu mobil pribadi ringsek.
Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun menyulut kemacetan parah di beberapa ruas jalan protokol.
Arus lalu lintas poros Jalan Demang Lebar Daun Palembang akses menuju Griya Agung atau Rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan mengalami macet parah lebih dari dua kilometer, sejak Sabtu sore hingga malam hari akibat kontainer/peti kemas terguling di tengah jalan jatuh dari truk tronton.
Pantauan Antara di lokasi, sebuah peti kemas dengan posisi menimpa satu unit mobil minibus pribadi Kijang Innova menutupi dua ruas jalan dekat pertigaan akses jalan menuju Griya Agung, rumah dinas pimpinan DPRD Sumsel, dan kawasan permukiman penduduk Wayhitam Palembang.
Kemacetan itu terjadi karena truk tronton/trailer tersebut mengalami kerusakan/mati mesin saat melalui jalan yang sedikit menanjak tiba-tiba jalan mundur menabrak sebuah mobil kijang inova dan peti kemas muatannya terjatuh di tengah jalan.
Untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan yang dapat mengakibatkan arus lalu lintas berhenti total, anggota polisi lalu lintas dari Polresta Palembang diturunkan di beberapa titik sepanjang Jalan Demang Lebar Daun dan jalan sekitarnya seperti Jalan Angkatan 45 hingga simpang empat "fly over" Polda untuk mengatur lajunya kendaraan dan mengalihkan kendaraan ke jalur alternatif.
Petugas Satlantas Polresta Palembang Aiptu Elvan menjelaskan bahwa mobil trailer sudah diamankan sedangkan peti kemasnya tengah diupayakan dievakuasi menunggu alat berat.
Peti kemas yang terguling di Jalan Demang Lebar Daun itu tidak bisa langsung dievakuasi dengan mobil derek biasa karena muatan terlalu berat.
"Peti kemas atau kontainer yang terguling penyebab kemacetan itu tidak bisa dievakuasi dengan mobil derek biasa karena harus menggunakan alat berat/crane,"ujar.
Sementara menurut Riki Gunawan salah seorang warga, kecelakaan mobil pembawa kontainer sudah sering terjadi namun tidak menjadi pelajaran sopir tronton dan pemilik usaha jasa angkutan barang dari kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Boom Baru Palembang itu.
"Seingat saya pada 10 Oktober dan
17 Oktober 2017 terjadi kecelakaan jatuhnya peti kemas dari truk tronton/trailer," ujarnya.
Kejadian kecelakaan pada 10 Oktober 2017 tidak jauh dari kejadian sekarang ini yakni di Jalan Demang Lebar Daun, samping Rumah Sakit Bunda Palembang.
Kemudian pada 17 Oktober terjadi di Jalan Basuki Rahmad - R Sukamto menuju mal Palembang Trade Center.
Melihat seringnya kecelakaan truk tronton pembawa peti kemas di sejumlah ruas jalan protokol Palembang tersebut yang merupakan jalur angkutan barang dari pelabuhan Boom Baru ke luar kota berbagai daerah Sumsel dan Lampung, pihak terkait dan Polantas untuk melakukan tindakan pembinaan kepada sopir dan pengusaha angkutan peti kemas serta memberikan sanksi hukum secara tegas, harapnya.
Berita Terkait
Jalur wisata Dieng diperkirakan macet
Sabtu, 13 April 2024 6:01 Wib
Dishub Surakarta pantau titik padat dalam kota
Senin, 8 April 2024 5:22 Wib
Titik rawan macet mudik Lebaran 2024
Rabu, 3 April 2024 17:51 Wib
Menhub ingatkan terbangkan balon udara tanpa izin dapat dipidana
Minggu, 31 Maret 2024 21:20 Wib
Kapolres Demak imbau truk tujuan Surabaya gunakan jalan tol
Kamis, 21 Maret 2024 19:46 Wib
Rel perlintasan sebidang Jalan Kaligawe Semarang ditinggikan, awas macet
Sabtu, 4 November 2023 18:15 Wib
Dishub Semarang perbanyak "yellow box junction" cegah kemacetan
Jumat, 22 September 2023 8:26 Wib
Dishub Semarang kembali berlakukan satu arah di Jalan Veteran
Selasa, 15 Agustus 2023 10:28 Wib