Cilacap (ANTARA) - Sebagian wilayah Jawa Tengah bagian selatan diprakirakan telah memasuki awal musim kemarau, kata pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Rendi Krisnawan.
"Berdasarkan peta prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, wilayah Jateng selatan yang telah memasuki awal musim kemarau pada dasarian (10 hari, red.) ketiga bulan Mei adalah Cilacap bagian utara-tengah dan timur serta Kebumen bagian barat," katanya di Cilacap, Rabu.
Ia mengatakan wilayah Jateng selatan yang memasuki awal musim kemarau pada dasarian pertama bulan Juni di antaranya sebagian Cilacap bagian barat dan timur laut, sebagian besar Banyumas, sebagian besar Purbalingga, sebagian besar Banjarnegara, Kebumen bagian utara, serta Purworejo bagian barat laut.
Wilayah Kebumen bagian tenggara dan sebagian besar Purworejo lebih dulu memasuki awal musim kemarau, yakni pada dasarian kedua bulan Mei.
Sementara untuk wilayah Jateng selatan yang memasuki awal musim kemarau pada dasarian kedua bulan Juni di antaranya sebagian kecil Kabupaten Banyumas bagian utara, Purbalingga bagian utara, dan wilayah barat laut Banjarnegara.
"Wilayah Jateng selatan yang paling akhir memasuki awal musim kemarau, yakni sebagian Kabupaten Cilacap bagian selatan karena diprakirakan mulai berlangsung pada dasarian ketiga bulan Juni," katanya.
Lebih lanjut, Rendi mengatakan prakiraan awal musim kemarau tersebut berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Stasiun Klimatologi BMKG Semarang terhadap kondisi hari tanpa hujan (HTH) dan analisis curah hujan pada dasarian kedua bulan Mei 2019 di wilayah Jawa Tengah.
Menurut dia, dalam pemantauan HTH di Jawa Tengah diketahui sebagian besar dalam kategori sangat pendek (1-5 hari tanpa hujan) tersebar di Jateng bagian utara, sebagian dalam kategori menengah (11-20 hari tanpa hujan) tersebar di Jateng bagian selatan, serta beberapa titik sudah masuk kategori panjang (21-30 hari tanpa hujan) di Pemalang, Magelang dan Klaten.
Sementara untuk analisis curah hujan pada dasarian kedua bulan Mei 2019 di sebagian besar wilayah Jateng termasuk kriteria rendah (0-50 milimeter), di sekitar pegunungan Dieng hingga pantura bagian tengah termasuk dalam kriteria menengah (51-150 milimeter).
"Kriteria tinggi tersebar di beberapa titik lokas, yakni Pekalongan, Batang, Pati, dan Wonosobo.
Pada umumnya, dasarian kedua bulan Mei hingga dasarian dua bulan Juni 2019, curah hujan di Jawa Tengah umumnya dalam kriteria rendah, yaitu kurang dari 50 milimeter per dasarian," katanya. ***3***
Berita Terkait
OJK catat kinerja positif IJK wilayah Solo Raya di awal tahun
Minggu, 24 Maret 2024 18:41 Wib
Harga sejumlah bahan pokok di Solo awal Ramadhan stabil
Jumat, 15 Maret 2024 11:15 Wib
BPBD Jateng catat 104 bencana alam terjadi sejak awal tahun 2024
Kamis, 14 Maret 2024 0:21 Wib
Banjir Semarang, PT KAI imbau penumpang datang lebih awal ke stasiun
Kamis, 14 Maret 2024 0:16 Wib
Usaha pariwisata tutup di awal puasa
Selasa, 12 Maret 2024 21:19 Wib
Pemerintah tetapkan awal Ramadhan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024
Minggu, 10 Maret 2024 20:01 Wib
BMKG Stasiun Geofisika ikut amati hilal awal Ramadan
Minggu, 10 Maret 2024 17:07 Wib
KAI Semarang siapkan 81.730 tiket untuk libur Nyepi dan awal Ramadhan
Jumat, 8 Maret 2024 23:15 Wib