Solo (ANTARA) - Bupati Boyolali Seno Samodro menyatakan pembangunan Kebun Raya Indrokilo Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo untuk menjaga lingkungan hidup dan mewariskan mata air kepada generasi penerus.
"Kami bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ingin menjaga lingkungan dan mewariskan mata air di wilayah ini," kata Seno selaku narasumber pada Workshop Manajemen Perkebunrayaan 2019 di Solo, Kamis.
Workshop yang diprakarsai oleh LIPI yang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaaun Umum dan Perumahan rakyat, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu mengambil tema "Penguatan Jejaring untuk Mendukung Pengembangan Kebun Raya Indonesia".
"Sederhana saja, muncul diskusi, muncul wacana marilah kita wariskan mata air, bukan air mata kepada generasi penerus,” kata Seno.
Pembangunan tersebut, lanjut dia, dilakukan dari nol untuk mendukung konsep Boyolali menjadi kota aiair, kota hijau, dan kota pintar.
ideide itu diawali dengan perdebatan yang sangat alot, diskusi oleh para pemangku kepentingan, dan dibidani oleh LIPI.
"Selain untuk mendukung kepentingan konservasi, juga sebagai sarana penyediaan ruang terbuka hijau, wisata penelitian, dan pendidikan," katanya.
Dia mengatakan dengan lahan seluas 8,9 hektare telah digelontorkan anggaran sekitar Rp45 miliar sejak 2016 hingga 2019.
Anggaran berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali dan tidak ada bantuan dari sumber lain.
"Kami tidak meminta bantuan dari mana pun, tetapi karena efisiensi di berbagai bidang, sehingga bisa membangun kebun raya. Kebun raya ini, harus menunggu waktu lama. Pohon besar harus menunggu bisa puluhan tahun. Jadi Boyolali benar-benar merancang, mendiskusikan, dan membangun kebun raya," katanya.
Deputi Bidang Keilmuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati menjelaskan kebun raya tersebut bertema konservasi tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur.
Menurut Enny, Kebun Raya Indrokilo Boyolali yang dibangun secara bertahan mulai 2016 tersebut memiliki koleksi tumbuhan sebanyak 987 spesimen, dan sekitar 80 spesimen di antaranya, jenis langka.
Menurut dia, Kebun Raya Indrokilo memang kecil, tetapi LIPI tidak mikir luasannya, yang penting bisa dikelola dengan baik
"Kami akan terus mengembangkan pembangunan kebun raya di Boyolali itu. Sebuah konservasi harus berlanjut. Seperti kebun raya di Padova, Italia itu umurnya hingga 400 tahun, di Bogor sekitar 202 tahun. Kami masih terus berproses membangunan Kebun Raya Indrokilo," katanya.
Berita Terkait
Larangan pemberian SIM dibawah usia 17 tahun digugat ke MK
Sabtu, 20 April 2024 16:33 Wib
Sekda Kota Semarang tanggapi kans di pilkada
Sabtu, 20 April 2024 13:54 Wib
Guru penggerak di Kudus prioritas ikuti seleksi kepala sekolah
Sabtu, 20 April 2024 5:33 Wib
Pemkab Kudus terbantu mesin incinerator untuk pengurangan sampah
Sabtu, 20 April 2024 5:32 Wib
Pertamina Patra Niaga tambah 128.000 LPG 3 kg di Kota Semarang
Jumat, 19 April 2024 18:35 Wib
Bawaslu Banyumas segera rekrut panwaslucam untuk Pilkada Serentak 2024
Jumat, 19 April 2024 16:35 Wib
Kemenkumham Jateng selidiki dugaan video asusila WBP di kantor lapas
Jumat, 19 April 2024 16:34 Wib
Maju di jalur perseorangan, ini syarat dukungan di Kabupaten Temanggung
Jumat, 19 April 2024 15:55 Wib