Petugas KPPS Surakarta meninggal dunia bertambah satu
Solo (ANTARA) - KPU menyatakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di wilayah Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah yang meninggal dunia bertambah satu orang sehingga totalnya menjadi tiga orang.
"Kami sudah mendapatkan berita duka, yakni Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan Banjarsari Solo, Alek Robikson (51), warga Praon RT07/RW07 Nusukan telah wafat di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Jumat (26/4), pada pukul 19.00 WIB, " kata Ketua KPU Surakarta, Nurul Sutrati, di Solo, Sabtu.
Jenazah Alek Robikson rencana dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Astama Bonoloyo, Sabtu, pada pukul 13.00 WIB.
Menurut Nurul, Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan tersebut jatuh sakit karena dipicu kelelahan setelah kegiatan pemungutan suara hinggga selesai penghitungan pada Pemilu 2019.
Ketua KPPS itu, kata Nurul, beberapa hari selesai penghitungan suara kemudian sakit dan dibawa ke RS Brayat Minulyo untuk menjalani perawat di ICU selama tiga hari. Namun, jiwannya tidak bisa tertolong.
Dia mengatakan dengan meninggalnya Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan, Alek Robikson tersebut, KPU Surakarta sudah kehilangan tiga orang anggotanya setelah tugas negara dalam Pemilu 2019.
"Kami sebelumnya kehilangan dua orang petugas keamanan pemilu, yakni Pamuji Ruswandi (46), warga Kampung Cengklik RT01/RW19, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo (TPS 70), dan Suratin (54), warga Perum Tegal Asri RT03/RW22, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo (TPS 147)," katanya.
Menyinggung soal santunan bagi petugas yang meninggal, Nurul Sutrati menjelaskan, di samping melakukan koordinasi dengan KPU pusat melalui provinsi, pihaknya juga memberikan santunan secara pribadi anggota KPU Surakarta sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarganya.
Putra almarhum Alek, Riki Setyawan (24), mengatakan bapaknya mempunyai riwayat penyakit darah tinggi, tetapi saat bertugas sebagai Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan, kondisinya sehat-sehat.
"Bapak mulai mengeluh merasakan pusing-pusing pada Minggu (21/4) malam, dan dibawa ke rumah sakit. Bapak masuk ICU di RS Brayat Minulyo, selama tiga hari yang kemudian meninggal," kata dia.
Ia mengatakan bapaknya langganan terpilih menjadi anggota KPPS setiap ada kegiatan pemilu, dan terakhir sebagai Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan. Pekerjaan setiap hari bapaknya itu sebagai wiraswasta.
"Kami sudah mendapatkan berita duka, yakni Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan Banjarsari Solo, Alek Robikson (51), warga Praon RT07/RW07 Nusukan telah wafat di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Jumat (26/4), pada pukul 19.00 WIB, " kata Ketua KPU Surakarta, Nurul Sutrati, di Solo, Sabtu.
Jenazah Alek Robikson rencana dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Astama Bonoloyo, Sabtu, pada pukul 13.00 WIB.
Menurut Nurul, Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan tersebut jatuh sakit karena dipicu kelelahan setelah kegiatan pemungutan suara hinggga selesai penghitungan pada Pemilu 2019.
Ketua KPPS itu, kata Nurul, beberapa hari selesai penghitungan suara kemudian sakit dan dibawa ke RS Brayat Minulyo untuk menjalani perawat di ICU selama tiga hari. Namun, jiwannya tidak bisa tertolong.
Dia mengatakan dengan meninggalnya Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan, Alek Robikson tersebut, KPU Surakarta sudah kehilangan tiga orang anggotanya setelah tugas negara dalam Pemilu 2019.
"Kami sebelumnya kehilangan dua orang petugas keamanan pemilu, yakni Pamuji Ruswandi (46), warga Kampung Cengklik RT01/RW19, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo (TPS 70), dan Suratin (54), warga Perum Tegal Asri RT03/RW22, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo (TPS 147)," katanya.
Menyinggung soal santunan bagi petugas yang meninggal, Nurul Sutrati menjelaskan, di samping melakukan koordinasi dengan KPU pusat melalui provinsi, pihaknya juga memberikan santunan secara pribadi anggota KPU Surakarta sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarganya.
Putra almarhum Alek, Riki Setyawan (24), mengatakan bapaknya mempunyai riwayat penyakit darah tinggi, tetapi saat bertugas sebagai Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan, kondisinya sehat-sehat.
"Bapak mulai mengeluh merasakan pusing-pusing pada Minggu (21/4) malam, dan dibawa ke rumah sakit. Bapak masuk ICU di RS Brayat Minulyo, selama tiga hari yang kemudian meninggal," kata dia.
Ia mengatakan bapaknya langganan terpilih menjadi anggota KPPS setiap ada kegiatan pemilu, dan terakhir sebagai Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan. Pekerjaan setiap hari bapaknya itu sebagai wiraswasta.