Jepara (ANTARA) - Kirab Puli di Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang digelar untuk peringatan Nisfu Syakban atau Malam Pengampunan Dosa, bakal dijadikan agenda tahunan sebagai daya tarik wisata.
"Kirab puli di Desa Kendengsidialit sudah digelar tiga kali sebagai salah satu atraksi budaya di desa kami," kata Kepala Desa Kendengsidialit Kahono Wibowo di Jepara, Senin.
Puli dalah (makanan terbuat dari beras. Kirab budaya tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat sehingga akan dijadikan agenda tahunan untuk menjaga kelestarian budaya yang sudah ada sejak nenek moyang.
Untuk menjadi daya tarik wisata, katanya, memang perlu ada pengemasan yang lebih baik sehingga menarik untuk dijadikan tontonan banyak pihak.
Berdasarkan cerita sejarah, katanya, Sunan Kalijaga ingin mempersatukan umat Islam dan nonmuslim saat itu dengan momentum nisyfu syaban.
Semua orang diajak memasak nasi yang diberi kunyit, garam, dan bonggol serai, yang kemudian dikenal saat ini kerupuk puli.
"Jadi, kerupuk puli menjadi hidangan utama saat peringatan Nisfu Syakban. Itu karena kaitannya dengan Sunan Kalijaga yang ingin mempersatukan umat," ujarnya.
Berita Terkait
Tradisi Kirab Bulusan di Kudus diramaikan 200 PKL
Rabu, 17 April 2024 14:31 Wib
Warga Mangunharjo lestarikan kirab budaya sambut Ramadhan
Minggu, 10 Maret 2024 19:33 Wib
Kirab budaya Dugderan Semarang berlangsung meriah meski diguyur hujan
Sabtu, 9 Maret 2024 23:55 Wib
Wali Kota Semarang: Ramadhan momentum perkuat toleransi masyarakat
Sabtu, 9 Maret 2024 8:32 Wib
Bank Jateng ramaikan Hari Jadi ke 453 Kabupaten Banjarnegara
Rabu, 28 Februari 2024 13:58 Wib
Peringatan hari jadi Banyumas, empat pusaka kebesaran dikirab
Minggu, 25 Februari 2024 16:24 Wib
Pemkot Semarang janjikan Dugderan 2024 bakal lebih meriah
Sabtu, 24 Februari 2024 21:50 Wib
Kirab budaya meriahkan Festival Durian Semarang 2024
Sabtu, 24 Februari 2024 13:11 Wib