Semarang (ANTARA) - Guna memperkaya referensi sejarah Ratu Kalinyamat, banyak pihak yang dilibatkan di dalamnya, termasuk mahasiswa Indonesia di Portugal yang ikut membantu pencarian sumber-sumber asli berbahasa Portugis terkait dengan “Rainha de Jepara" atau Ratu Jepara tersebut.
Oleh karena itu, Lestari Moerdijat selaku salah seorang pengusul dijadikannya Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa Indonesia di Portugal.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Sabtu, Lestari menyatakan bantuan tersebut dimulai berhubungan dengan menggunakan media sosial (Facebook ) yang dimiliki oleh PPI Portugal. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Whatapps.
Saat ini mahasiswa dari PPI Portugal juga bersedia melakukan terjemahan beberapa halaman yang menuliskan tentang "Rainha de Jepara".
Bahkan dengan bantuan yang ditawarkan juga upaya pencarian dan penelusuran bahan atau sumber asli lainnya yang menjelaskan tentang Ratu Kalinyamat.
Menurut Lestari Moerdijat, bantuan dari mahasiswa PPI Portugal ini sebagai bentuk kepedulian anak bangsa.
"Apalagi kepedulian ini sama sekali tidak terkait langsung dengan asal usul dari Jepara dan memiliki keturunan dengan keluarga besar Ratu Kalinyamat," kata Mbak Rerie, demikian Lestari Moerdijat biasa disapa.
Artinya, menurut dia, bantuan dan kepedulian yang diberikan tersebut sebagai salah satu upaya generasi muda untuk membangkitkan semangat nasionalisme.
Buku "Peregrinacao" yang dikirim berbentuk digital dengan ekstensi pdf telah diketik ulang dari tulisan tangan Fernao Mendez Pinto. Halaman depan yang telah dipindai berwarna cokelat dengan jumlah 628 halaman.
Substansi isi buku "Peregrinacao" sebanyak 303 halaman, selebihnya sekitar sembilan halaman berupa penjelasan dari 226 chapter (bagian). Sisanya halaman depan, atribut buku, dan halaman belakang.
Dengan adanya buku "Peregrinacao" maka langkah selanjutnya adalah menerjemahkan bagian-bagian yang sesuai dengan konteks kehadiran Ratu Kalinyamat.
Penerjemahan bagian-bagian yang terkait juga sebagai upaya untuk menepis mitos-mitos tentang Ratu Kalinyamat.
Dikaitkan mitos
"Karena yang menyebabkan pengajuan Ratu Kalinyamat tidak memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional adalah karena ketokohannya masih dikaitkan dengan mitos dan peranannya masih belum dapat dibuktikan secara ilmiah," katanya.
Hal ini tertuang dalam Surat No. 1018/PS/XII/2009 Tertanggal 31 Desember 2009 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial. Surat tersebut ditujukan kepada Gubernur Provinsi Jawa Tengah dengan tembusan kepada Bupati Jepara dan Kepala Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah.
Oleh karena itu Lestari Moerdijat bertekad menyempurnakan dokumen Ratu Kalinyamat agar memenuhi syarat pengajuan Pahlawan Nasional. Karena saat ini Gubernur Propinsi Jawa Tengah belum memberikan rekomendasi sebagai Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Daerah (TP2GD).
Harapannya setelah tersusun naskah akademik riwayat hidup Ratu Kalinyamat dengan ilmiah, Gubernur Propinsi Jawa Tengah memberikan rekomendasi tertulis untuk dapat diajukan ke Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat (TP2GP) yang diketuai oleh Menteri Sosial Republik Indonesia.
Berita Terkait
Mahasiswa Ilmu Politik Unsoed jadi Duta Kepemudaan Jawa Tengah
Rabu, 17 April 2024 15:36 Wib
Calon mahasiswa baru wajib tahu, ada lebih dari 50 pilihan prodi di UMP
Rabu, 17 April 2024 9:53 Wib
DJP Jateng I paparkan kiat sukses ekspor kepada mahasiswa
Jumat, 5 April 2024 12:34 Wib
Unsoed terima 2.464 mahasiswa baru jalur SNBP 2024
Sabtu, 30 Maret 2024 17:14 Wib
Mahasiswa FK UMP gelar bakti sosial Ramadhan di Desa Suro
Sabtu, 30 Maret 2024 16:25 Wib
IMI dukung pengembangan kendaraan listrik oleh mahasiswa
Sabtu, 30 Maret 2024 8:12 Wib
Belasan mahasiswa Unsoed raih beasiswa IISMA tahun 2024
Jumat, 29 Maret 2024 20:55 Wib
Dugaan TPPO mahasiswa magang di Jerman, Udinus Semarang sempat kirim 12 mahasiswa
Jumat, 29 Maret 2024 6:55 Wib