"Kami sudah memberitahukan hal ini kepada PSSI dan mereka setuju," ujar Asep kepada Antara di Jakarta, Rabu.
LIB berdiskusi dengan PSSI karena sejatinya, berdasarkan kongres tahunan PSSI, Liga 2 2019 harus berlangsung dua minggu setelah kick off Liga 1.
Liga 1 Indonesia 2019 ditetapkan mulai pada 8 Mei 2019. Berdasarkan itu, semestinya Liga 2 sudah bergulir pada 22 Mei 2019.
Namun, karena tanggal itu masih termasuk masa puasa di bulan Ramadan, LIB memutuskan untuk menggeser jadwal mula Liga 2 setelah Lebaran, tepatnya di pertengahan Juni di sekitar tanggal 14 atau 15 Juni 2019.
Kebijakan itu diambil karena LIB menganggap banyak stadion tim Liga 2 yang belum siap menggelar pertandingan pada malam hari saat puasa.
"Persiapan untuk Liga 2 berbeda dengan Liga 1. Dari sisi infrastruktur, kondisi di Liga 2 lebih sulit," kata Asep.
Direktur LIB Dirk Soplanit menambahkan, digelarnya Liga 2 pada 14 atau 15 Juni 2019 membuat pihaknya memiliki waktu yang cukup panjang untuk melakukan pembenahan sebelum kompetisi dimulai.
Salah satunya adalah soal tunggakan gaji klub peserta Liga 2 2019 seperti PSMS Medan dan Sriwijaya FC.
"Pasti ada penyelesaian untuk itu," tutur Dirk.
Sementara terkait waktu pelaksanaan Liga 2 yang tidak sesuai dengan keputusan kongres PSSI, dia tidak terlalu mempermasalahkannya.
"Keputusan kongres mungkin tidak terlalu memerhatikan tanggal-tanggal. Setelah berjalan baru disadari, 'oh iya, ya'," kata pria yang juga anggota komite eksekutif (exco) PSSI tersebut.
Liga 1 Indonesia 2019 diputuskan bergulir pada Rabu, 8 Mei 2019. Hal itu sesuai dengan kesepakatan dalam kongres tahunan PSSI pada Januari 2019 yang memutuskan Liga 1 Indonesia musim 2019 ditargetkan mulai berjalan di rentang tanggal 1 hingga 8 Mei 2019.
Persija Jakarta adalah klub juara Liga 1 Indonesia tahun 2018. Di Liga 2 2018, PSS Sleman menjadi yang terbaik usai menaklukkan Semen Padang di final.
Baca juga: LIB tidak yakin PSSI tunjuk operator baru untuk Liga 1
Baca juga: Rekomendasi untuk Liga 1 keluar akhir bulan ini