Semarang (Antaranews Jateng) - Anggota Komisi VI DPR Juliari Batubara menjaga silaturahmi dengan tokoh agama dan masyarakat menjadi salah satu cara menangkal penyebaran berita bohong atau hoaks yang berdampak negatif luas.
"Sekarang beraninya lewat media sosial, kalau dulu diserang langsung," kata Juliari saat dialog interaktif lintas agama di Kabupaten Semarang, Minggu.
Menurut dia, Indonesia pernah mengalami masa suram tentang intoleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia menilai di zaman demokratis seperti sekarang ini, masyarakat berhak menyampaikan pendapatnya.
"Apa kita akan mengulangi seperti dulu lagi?" kata politikus PDIP tersebut.
Jika ada pihak-pihak yang menyebut partai kafir, antiulama atau partai komunis sekalipun, ia menyebut PDIP hanya bisa tertawa saja melihat kondisi semacam itu.
Oleh karena itu, lanjut dia, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi maka masyarakat diminta senantiasa waspada dan bijaksana dalam bermedia sosial.
Menurut dia, menjaga silaturahmi dengan berbagai tokoh bisa mengantisipasi dampak negatif berita bohong.
"Sebagai mahkluk sosial kita harus senantia bersilaturahmi, menjalin persaudaraan agar senantiasa terjaga," pungkasnya.
Berita Terkait
Eks Mensos Juliari divonis 12 tahun bui
Senin, 23 Agustus 2021 15:31 Wib
Hakim: Eks Mensos Juliari "lempar batu sembunyi tangan"
Senin, 23 Agustus 2021 14:58 Wib
Mantan Mensos Juliari Batubara dituntut 11 tahun penjara
Rabu, 28 Juli 2021 14:23 Wib
Juliari akui Kemensos undang sejumlah artis saat rapat pimpinan
Senin, 19 Juli 2021 18:03 Wib
Saksi sebut politikus PDIP Ihsan Yunus dapat proyek penanganan COVID-19 di Kemensos
Senin, 14 Juni 2021 14:28 Wib
Juliari Batubara disebut menargetkan Rp35 miliar dari "fee" bansos
Senin, 31 Mei 2021 19:10 Wib
Sespri Juliari Batubara pakai rekening "office boy" untuk operasional menteri
Rabu, 19 Mei 2021 18:36 Wib
KPK panggil pedangdut Cita Citata sebagai saksi perkara suap bansos
Jumat, 26 Maret 2021 11:25 Wib