Petugas Pemantau Gunung Merapi Pos Babadan Kabupaten Magelang, Yulianto di Magelang, Sabtu, mengatakan memang telah terjadi guguran lava pijar beberapa kali pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia mengatakan jarak luncuran sejauh 1.200 meter ke arah tenggara atau ke hulu Kali Gendol.
"Menurut informasi beberapa desa di Kecamatan Kemalang seperti Desa Tegalmulyo dan Tlogowatu serta di daerah Kemusuk Boyolali terjadi hujan abu tipis akibat luncuran lava pijar tersebut," katanya.
Ia menyampaikan dampak guguran lava pijar tersebut tidak mengakibatkan hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan jarak luncuran lava pijar semalam lebih jauh dari sebelumnya paling jauh 1 kilometer.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Edy Susanto menyampaikan guguran lava menimbulkan luncuran lava pijar di bagian atas dan tidak mengakibatkan hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang.
"Kondisi Magelang masih aman, namun kita harus meningkatkan kewaspadaan karena memang status Gunung Merapi saat ini waspada," katanya.
Ia menuturkan berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta tingkat aktivitas Gunung Merapi masih status waspada (level II).
Pertumbuhan volume kubah lava Merapi 5 Desember-27 Desember 2018 yaitu 389.000 meter kubik atau pertumbuhan kubah lava per hari 2.300 meter kubik. Saat ini posisi kubah lava masih stabil.
Ia mengatakan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk karena tetap ada ancaman lontaran pasir, kerikil atau batu apabila terjadi letusan.