Jepara (Antaranews Jateng) - Ratusan wisatawan hingga kini masih tertahan di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, karena kapal yang melayani penyeberangan ke Jepara tidak bisa mengarungi laut akibat gelombang tinggi.
"Hingga kini, ketinggian gelombang laut di Jepara masih berkisar 2,5 meteran sehingga tidak aman untuk aktivitas pelayaran," kata Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara Suroto di Jepara, Rabu.
Ia mengungkapkan kapal penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa tidak bisa beroperasi menyusul gelombang tinggi sejak Senin (31/12) hingga sekarang.
Untuk saat ini, kata dia, jumlah wisatawan yang belum bisa menyeberang ke Jepara berkisar 140-an wisatawan dari sebelumnya mencapai 200-an orang.
Naik pesawat
Sebagian wisatawan, katanya, ada yang memanfaatkan transportasi udara, jika memang memiliki agenda mendesak untuk segera pulang.
Untuk bisa pulang menggunakan pesawat terbang dari Karimunjawa ke Semarang, wisatawan harus bersabar karena kapasitas pesawatnya hanya berkisar 60-an penumpang.
"Informasinya, Pemprov Jateng akan mengupayakan penambahan frekuensi penerbangan agar bisa mengangkut wisatawan yang masih tertahan di Pulau Karimunjawa," ujarnya.
Gelombang tinggi yang terjadi di Perairan Laut Jepara setiap musim baratan merupakan hal biasa yang terjadi setiap bulan Desember, Januari hingga Februari.
Menurut dia pihak biro wisata tentunya sudah memberikan penjelasan kepada wisatawan bahwa pada bulan-bulan tersebut memang rawan terjadi gelombang tinggi, sehingga ketika berlibur pada bulan-bulan tersebut memang harus siap menerima konsekuensi tidak bisa pulang sesuai jadwal.
"Jika ingin pulang menggunakan kapal penumpang, tentunya harus menunggu gelombang laut kembali normal karena saat ini memang tidak aman untuk aktivitas penyeberangan," ujarnya.
Untuk memastikan jumlah wisatawan yang tertahan di Karimunjawa, Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara tengah melakukan pendataan ulang hari ini (2/1).
Larangan diperpanjang
Syahbandar Jepara Trijoto menambahkan gelombang tinggi memang terjadi sejak Senin (31/12) sehingga diterbitkan larangan kapal penumpang beroperasi demi keselamatan penumpang.
"Karena hingga sekarang gelombang di laut masih mencapai 2,5 meteran lebih maka larangan tersebut kembali diperpanjang sambil menunggu kondisi cuaca kembali normal," ujarnya.
Wisatawan yang masih tertahan di Karimunjawa, kata dia, memiliki alternatif pulang dengan naik pesawat.
Ia memastikan wisatawan sudah mengetahui konsekuensinya ketika berlibur pada musim baratan seperti sekarang, sehingga harus menyiapkan anggaran yang lebih ketika kapal penumpang tidak bisa beroperasi bisa menggunakan pesawat dengan biaya perjalanan yang lebih mahal.
Berita Terkait
KAI apresiasi petugas temukan barang penumpang bernilai ratusan juta
Sabtu, 20 April 2024 9:59 Wib
Ratusan siswa SMP Boyolali ikuti seleksi Duta Seni & Misi Kebudayaan
Kamis, 18 April 2024 13:33 Wib
Lomban Kupatan Jepara, mengenang nilai sejarah dan budaya
Kamis, 18 April 2024 9:00 Wib
Ratusan warga Sruni Boyolali arak sapi sambut Lebaran Ketupat
Rabu, 17 April 2024 14:32 Wib
Ratusan juta raib dikuras komplotan pengganjal kartu ATM, satu pelaku dibekuk Polisi
Selasa, 16 April 2024 16:10 Wib
Warung sedekah di Kudus bagikan ratusan porsi buka puasa gratis
Jumat, 5 April 2024 14:53 Wib
Bea Cukai Kudus amankan truk angkut ratusan ribu batang rokok ilegal
Selasa, 2 April 2024 16:57 Wib
Ratusan warga Solo rela antre panjang demi uang baru untuk Lebaran
Selasa, 2 April 2024 15:38 Wib