Pati (Antaranews Jateng) - Budi daya ikan nila salin di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mulai dilirik investor menyusul potensinya yang cukup besar.
Menurut Wakil Bupati Saiful Arifin di Pati, Rabu, potensi budi daya ikan nila salin di Kabupaten Pati memang sangat besar.
Untuk itu, lanjut dia, para investor yang hadir ke Pati dipersilakan untuk melihat potensinya secara langsung.
"Sialakan mau berinvestasi di bagian mana, apakah di pembenihan, pakan atau budidayanya," ujarnya.
Kabupaten Pati, lanjut dia, memiliki garis pantai sepanjang 60 kilometer, namun tidak memiliki anugerah pantai pasir putih.
"Terlepas dari potensi yang dimiliki Pati cukup besar. Ada perikanan tambak, hingga tambak garam," ujarsnya.
Selain berkunjung ke kawasan budi daya ikan nila salin, para calon investor yang menghadiri Pati Business Forum yang diadakan di Hotel Safin Pati sejak tanggal 6-7 November 2018 juga diajak untuk melihat potensi-potensi lain di kawasan pesisir Kabupaten Pati.
Di antaranya, mengunjungi budi daya nila salin di Desa Jepat Lor, Kecamatan Tayu, lantaran penasaran dengan pemberitaan tentang nila salin khas Pati.
Kemudian mengunjungi kawasan usaha ikan pindang, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana, serta ke gudang garam di Desa Raci, Kecamatan Batangan.
Kunjungan ke sejumlah lokasi tersebut, merupakan tindak lanjut kegiatan Pati Business Forum yang diadakan di Hotel Safin Pati.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menobatkan Pati sebagai satu-satunya kawasan budi daya nila salin terbesar di Indonesia.
Komoditas nila salin merupakan jenis nila unggul yang sebelumnya telah melalui proses adaptasi dari semula salinitas 0 ppt (tawar) ke salinitas mencapai 20 ppt (payau).
Ikan nila salin pertumbuhannya lebih cepat dan harganya juga lebih baik dan cita rasa dagingnya lebih disukai konsumen, sehingga secara ekonomi ikan nila salin sangat menjanjikan.
Widayat, salah satu calon investor mengaku tertarik untuk melihat secara langsung potensi usaha bidang perikanan tambak di Kabupaten Pati.
"Saya akan mengkaji potensi keuntungan bisnis baik dari hulu sampai Hilir," ujarnya.
Di antaranya, mulai dari proses penyedian benih ikan nila salin, masuk kolam budi daya, sampai pada hasil panennya.
Nantinya, kata dia, ada semacam integrasi, mulai dari pemenuhan benih, pakan, budi daya, sampai produksinya.
Berita Terkait
Menhub ingatkan terbangkan balon udara tanpa izin dapat dipidana
Minggu, 31 Maret 2024 21:20 Wib
Pemkot Semarang dorong budi daya bawang merah varietas Bima
Senin, 4 Maret 2024 7:41 Wib
Pemkab Cilacap tanam 1.000 pohon hortikultura bersama siswa PAUD-TK
Kamis, 29 Februari 2024 8:38 Wib
Pangdam persilakan laporkan TNI tak netral ke posko netralitas pemilu
Jumat, 2 Februari 2024 15:07 Wib
Bandara Singkawang hampir jadi, mampu didarati Airbus A320
Senin, 29 Januari 2024 8:41 Wib
Alfamart berdayakan warga melalui vertikultur dan budi daya ikan
Jumat, 29 Desember 2023 9:17 Wib
Menkes: Kesehatan dan pendidikan berkualitas kunci Indonesia jadi negara maju
Jumat, 15 Desember 2023 13:45 Wib
Indonesia terpilih kembali jadi anggota Dewan IMO kategori C 2024-2025
Sabtu, 2 Desember 2023 12:21 Wib