Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus mengantisipasi sembilan potensi kerawanan bencana di daerah dengan melakukan kesipsiagaan rutin pelatihan mitigasi bencana pada relawan maupun masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Selasa, mengatakan bahwa wilayah Kabupaten Batang memiliki letak geografis laut, daratan, dan pegunungan dengan berbagai ancaman bencana yang bisa melanda kapan pun.
"Ada sembilan ancaman bencana di daerah ini antara lain banjir, rob, abrasi, angin puting beliung, longsor, gas beracun, gempa bumi, kekeringan, dan kebakaran," katanya.
Selain melakukan pelatihan mitigasi bencana, menurut dia, pemkab juga membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang terdiri atas personel polres, kodim pelaku usaha, masyarakat, relawan, dan dinas instansi terkait untuk mengurangi risiko bencana tersebut.
"Meski hingga kini kerawanan bencana itu belum sampai menimbulkan korban jiwa, kami melakukan mitigasi bencana dan membentuk FPRB. Manakala menghadapi bencana mereka sudah siap sehingga dapat mengurangi risiko yang terjadi," katanya.
Ia mengatakan BPBD sedang menyusun kajian risiko bencana yang di biayai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sehingga terwujud tentang peta rawan bahaya bencana dan peta terdampak bencana, bertujuan untuk membetikan informasi, serta edukasi pada masyarakat bagaimana menghadapi bencana, dan mengurangi risiko bencana.
"Setelah mendapatkan peta rawan bahaya bencana dan peta terdampak kita akan memasang 'early warning system' di titik yang rawan," katanya.
Bupati Batang Wihaji minta BPBD memiliki data kepastian potensi bencana agar mengetahui berapa jumlah titik rawan bencana di daerah.
"Kalau kita sudah miliki data potensi bencana mau kejadian bencana apa pun sudah siap, baik sistem maupun ketrampilan relawanya. Anggaran penanggulangan bencana bukan menjadi prioritas namun yang yang lebih penting adalah persiapan kita menghadapi bencana dan apa yang menjadi kebutuhan publik," katanya.
Berita Terkait
Tiga desa di Kabupaten Jepara dilanda puting beliung
Minggu, 21 April 2024 19:35 Wib
Bupati Purbalingga serahkan bantuan kepada keluarga terdampak longsor
Jumat, 19 April 2024 15:54 Wib
Petugas gabungan tangani longsor di Desa Kaliori
Rabu, 17 April 2024 14:34 Wib
Belasan warga mengungsi akibat longsor di Punggelan
Sabtu, 13 April 2024 18:28 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib
UMP dampingi anak terdampak bencana tanah bergerak di Sirampog
Sabtu, 30 Maret 2024 16:47 Wib
Kejaksaan Agung berikan 9.500 paket sembako untuk korban bencana alam
Jumat, 29 Maret 2024 16:28 Wib
KKN UNS terapkan metode Iza! Kaeru Caravan untuk edukasi mitigasi bencana
Rabu, 27 Maret 2024 19:40 Wib