Semarang (Antaranews Jateng) - Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jateng meminta agar dukungan pemerintah provinsi setempat terhadap madrasah dan pondok pesantren diperjelas sehingga lebih konkret, termasuk regulasi khusus tentang anggaran yang diberikan.
"Dalam Raperda Penyelenggaraan Pendidikan, belum memberikan tekanan agar satuan organisasi tata kerja (SOTK) pendidikan sebagai penyelenggara sekolah umum harus bersinergi dengan madrasah dan pondok pesantren secara lebih konkret," kata Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Tengah Hendri Wicaksono di Semarang, Senin.
Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan mengingat keberadaan madrasah dan pesantren merupakan lembaga yang turut menjadi instrumen pendidikan karakter bagi generasi penerus.
"Madrasah dan pondok pesantren merupakan instrumen dalam penguatan pendidikan karakter, maka sudah seharusnya di dalam raperda juga perlu meregulasi alokasi khusus anggaran di dalam APBD," ujarnya.
Ini, kata dia, sebagai bentuk pertanggungjawaban negara untuk penguatan madrasah dan pondok pesantren dalam kerangka pendidikan karakter.
Hendri berpendapat, seharusnya kebijakan anggaran harus adil dan merata, apalagi semua dituntut mutu yang sama dan realita yang terjadi justru menunjukkan bahwa madrasah dan lembaga keagamaan lainnya sebagai lembaga pembentuk karakter bangsa, masih menjadi lembaga yang hidup seadanya.
"Mayoritas dikelola swadaya serta gurunya digaji apa adanya," katanya.
Sekretaris Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid mengatakan bahwa jika raperda ini tidak mengatur detail tentang fasilitasi kepada madrasah, maka bisa diambil jalan lain, misalnya dengan memperbesar hibah untuk madrasah.
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen Adv menambahkan, indeks angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi murni (APM), maupun angka putus sekolah di provinsi ini tak sekadar dihitung dari label sekolah.
"Mereka yang ada di madrasah juga dihitung bersama. Jadi yang harus dilihat baik yang di sekolah atau madrasah, mereka itu adalah masyarakat Jateng," ujarnya.
Berita Terkait
3.000 guru madrasah diniah Kabupaten Demak terima insentif Rp3 miliar
Kamis, 28 Maret 2024 16:01 Wib
Kemenag Batang siapkan tiga madrasah layani siswa berkebutuhan khusus
Selasa, 9 Januari 2024 15:35 Wib
Demak salurkan bantuan Rp5 miliar untuk 5.000 guru TPQ
Selasa, 21 November 2023 21:43 Wib
Kemenag Pekalongan implementasikan pendidikan ramah anak di ponpes
Selasa, 17 Oktober 2023 10:01 Wib
Menag: Madrasah harus adaptif terhadap perkembangan teknologi digital
Kamis, 12 Oktober 2023 9:23 Wib
Menag pesan Madrasah NWDI terus jadi inspirasi generasi muda
Selasa, 3 Oktober 2023 8:40 Wib
Menumbuhkan kecakapan numerasi di madrasah
Jumat, 15 September 2023 10:38 Wib
Ma'had Aly TBS Kudus: Matahari tertutup 51 persen
Kamis, 20 April 2023 16:16 Wib