Semarang - Bank Jateng kembali berhasil meraih penghargaan Indonesia Banking Award (IBA) 2018 dengan The Best Sharia Business Unit sebagai apresiasi yang diberikan kepada Unit Usaha Syariah (UUS) untuk Bank Syariah aset di bawah Rp20 triliun.
Direktur Bisnis Ritel Dan Unit Usaha Syariah (UUS) Hanawijaya menjelaskan bahwa penghargaan yang diterima pada acara malam penganugrahan Indonesia Banking Award 2018 yang digelar di Jakarta, Rabu (26/9) tersebut bagian dari kerja keras yang disertai dengan inovasi seluruh jajaran karyawan Bank Jateng.
"Kami terus berinovasi dan melakukan berbagai terobosan untuk mengawal posisi Bank Jateng sebagai bank yang menguasai lebih dari separuh aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jateng. Kami kawal dana-dana APBD dan tawarkan berbagai solusi," kata Hanawijaya.
Hanawijaya mengatakan melalui IBA (digelar oleh Tempo Group dan Indonesia Banking School), Bank Jateng berharap kepercayaan masyarakat terhadap perbankan terus tumbuh, sehingga dapat menjadi sumbangan terbesar pada perekonomian nasional.
Deputi Komisioner OJK Slamet Edy Purnomo dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan IBA 2018, karena menjadi salah satu upaya untuk mendorong performa perbankan dari waktu ke waktu.
Penghargaan IBA dibagi menjadi dua kelompok yakni Award (terdiri empat penghargaan antara lain The Most Efficient Bank, The Most Reliable Bank, The Best Bank in Digital Services, serta The Best Bank in Retail Banking Services) dan Appreciation (terdiri dari empat penghargaan yakni Best Bank in Productivity, Diversity of Board, Best Sharia Business Unit, dan Best Parenting Bank).
Penilaian bank terbaik dari masing-masing kategori dilakukan panel juri yang terdiri atas Ketua Indonesia Banking School Subardjo Joyosumarto, pengamat perbankan senior dan dosen Indonesia Banking School Zaenal Abidin, Ekonom Senior Hendri Saparini, Dosen Indonesia Banking School Ahmad Adriansyah, dan Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Gabriel Sugrahetty.
Subardjo menilai bahwa transformasi regulasi keuangan yang dilakukan pascakrisis ekonomi 1998 telah membuahkan hasil dan perbankan Indonesia saat ini semakin baik dan semua berada di zona hijau.
"Walaupun penghargaan pada masing-masing kategori hanya diberikan pada tiga bank terbaik, bukan berarti yang ada di urutan empat, lima itu jelek kinerjanya. Bedanya tipis saja, (nilai) antara urutan ke-3, ke-4, dan 5," katanya.
Untuk penilaian The Most Efficient Bank, panel juri mengambil data bank, sesuai dengan laporan keuangan akhir 2017. Sebanyak 60 persen analisis dilakukan terhadap kinerja keuangan dan porsi kinerja efisiensi sebesar 40 persen. Sedangkan untuk award Best Reliable Bank menggunakan data kinerja keuangan selama tiga tahun terakhir.
Sementara untuk kategori Best Parenting Banking diberikan kepada bank yang memiliki minimal lima anak perusahaan. Penilaian dilakukan atas kinerja anak perusahaan yang lebih baik dibandingkan bila berdiri sendiri.
Kriteria pemenang ditentukan dari kontribusi laba bersih anak perusahaan, sinergi marketing—cross selling, sinergi SDM—rotasi antarinduk dan anak perusahaan, training, dan pengembangan, sinergi program induk ke anak perusahaan, serta pengawasan atau GCG terintegrasi dan aksi korporasi.
Berita Terkait
Ratusan juta raib dikuras komplotan pengganjal kartu ATM, satu pelaku dibekuk Polisi
Selasa, 16 April 2024 16:10 Wib
Sekar Bank Jateng salurkan bantuan ke warga terdampak banjir di Pati, Kudus, dan Demak
Senin, 8 April 2024 15:52 Wib
Bank Jateng fasilitasi pelantikan dan pengambilan sumpah 587 PPPK Kabupaten Banjarnegara
Jumat, 5 April 2024 7:56 Wib
Gerakan Pangan Murah Semarang salurkan 3.387 paket sembako murah
Kamis, 4 April 2024 10:33 Wib
Bank Jateng bawa pulang dua platinum dari ajang ICCA 2024
Rabu, 3 April 2024 19:09 Wib
Bank Mega Syariah Semarang bagikan 100 paket sembako bagi warga kirang mampu
Rabu, 3 April 2024 15:00 Wib
BI akui Gerakan Pangan Murah turunkan harga kebutuhan masyarakat
Senin, 1 April 2024 18:00 Wib
Polres Kudus siap bantu pengamanan nasabah bank
Minggu, 31 Maret 2024 21:25 Wib