Cilacap (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memastikan penyaluran bantuan air bersih tidak terkendala meskipun anggaran yang dialokasi dari APBD untuk mendukung kegiatan tersebut telah habis.
"Kami masih tetap menyalurkan bantuan air bersih karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, awal musim hujan berlangsung mundur," kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy di Cilacap, Rabu.
Ia mengakui jika alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Cilacap untuk penyaluran bantuan air bersih telah habis karena wilayah yang mengalami kekeringan maupun krisis air bersih telah mencapai 34 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
Bahkan, kata dia, dua desa di Kecamatan Nusawungu yang selama ini tidak mengalami krisis air bersih, yakni Desa Kedungbenda dan Nusawangkal, saat sekarang telah mengajukan permohonan bantuan.
Menurut dia, dua desa tersebut mengajukan bantuan air bersih karena sumur-sumur warga terintrusi air laut sehingga berasa payau.
"Hingga tanggal 1 Oktober 2018, kami telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 300 tangki untuk warga di 34 desa itu. Oleh karena anggaran kami yang berasal dari APBD telah habis, kami meminta perusahaan-perusahaan, instansi, maupun organisasi yang ada di Cilacap seperti Pelindo, Polri, dan Korpri untuk ikut membantu masyarakat yang terdampak kekeringan," katanya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak tersebut, kata dia, bantuan air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan masih dapat disalurkan.
Disinggung mengenai musim hujan yang diprakirakan akan berlangsung mulai bulan November, Tri Komara mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana longsor dan banjir.
"Wilayah Cilacap bagian barat selama ini termasuk daerah rawan bencana longsor dan banjir. Daerah rawan longsor berada di Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja, dan Dayeuhluhur. Sementara daerah langganan banjir di antaranya Sidareja, Gandrungmangu, dan Kedungreja," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya dalam waktu dekat juga akan menggelar pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tsunami bagi 50 orang yang terdiri atas perangkat desa dan sukarelawan dari wilayah di pesisir selatan Kabupaten Cilacap.