Solo (Antaranews Jateng) - Bank Indonesia (BI) mengapresiasi responden survei yang jawabannya bermanfaat untuk perumusan data dan selanjutnya disebarluaskan kepada masyarakat.
"Responden kami di antaranya pelaku usaha dan perbankan. Benar atau tidaknya data yang mereka sampaikan kepada kami akan berpengaruh pada materi yang kami sampaikan kepada pusat dan masyarakat, bisa salah informasi jika data yang mereka berikan tidak sebenarnya," kata Kepala BI Kanwil Surakarta Bandoe Widiarto pada acara Temu Responden Survei, Liaison, dan Mitra Kerja Tahun 2018 "Peluang dan Tantangan di Era Disrupsi Ekonomi" di Kantor BI Surakarta, Kamis.
Ia mengatakan beberapa survei yang melibatkan responden di antaranya survei kegiatan dunia usaha, survei penjualan eceran, survei pemantauan harga, dan survei konsumen. Selain itu, dikatakannya, ada kegiatan liaison atau pendalaman survei yang dilakukan oleh BI dengan melibatkan responden.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Direktur Departemen Statistik BI Surakarta Widyastuti Noviandari mengatakan hasil dari survei kegiatan dunia usaha (SKDU) mengindikasikan bahwa secara triwulanan kegiatan usaha triwulan II tahun 2018 meningkat sebagaimana tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha sebesar 20,89 persen.
Ia mengatakan berdasarkan data angka tersebut lebih tinggi dari 8,23 persen pada triwulan sebelumnya dan 17,36 persen SBT pada triwulan II tahun 2017.
"Peningkatan kegiatan usaha secara triwulanan tersebut terutama terjadi pada industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Selain itu, juga terjadi pada sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan," katanya.
Sedangkan untuk hasil survei penjualan eceran (SPE) mengindikasikan bahwa pada triwulan II tahun 2018, penjualan eceran diperkirakan tumbuh 6,4 persen secara "year on year" atau tahunan. Ia mengatakan angka tersebut meningkat jika dibandingkan 0,7 persen pada triwulan I tahun 2018 dan 4,9 persen pada triwulan II tahun 2017.
Ia mengatakan peningkatan penjualan eceran pada triwulan II tahun 2018 terutama bersumber dari peningkatan penjualan kelompok komoditas bahan bakar kendaraan bermotor dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang masing-masing tumbuh sebesar 12,0 persen dan 10,7 persen atau meningkat dari 3,0 persen dan 4,6 persen pada triwulan I tahun 2018.
Sementara itu, secara triwulanan hasil SKDU mengindikasikan bahwa kegiatan investasi dunia usaha pada triwulan II tahun ini tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya tahun yang sama.
"SBT realisasi investasi pada triwulan II tahun 2018 sebesar 11,73 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan 9,55 persen
pada triwulan sebelumnya. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan SBT 10,58 persen pada periode yang sama tahun lalu," katanya.
Ia mengatakan kegiatan investasi dunia usaha yang diperkirakan terus meningkat pada triwulan III tahun 2018, yaitu di kisaran 14,79 persen.
Berita Terkait
Tokoh agama lintas negara ikut tanam pohon di AICIS 2024
Sabtu, 3 Februari 2024 11:01 Wib
Pengelola tol tambah tempat istirahat pengemudi di seluruh "rest area"
Rabu, 29 November 2023 8:41 Wib
ANTARA gelar temu bisnis perkuat ekonomi Jateng
Kamis, 24 Agustus 2023 17:10 Wib
Kemenkumham dan Kemenkeu gelar temu bisnis, dorong gunakan produk dalam negeri
Kamis, 3 Agustus 2023 10:43 Wib
Bupati Banyumas ajak eksportir dukung kembangkan industri gula semut
Sabtu, 22 Juli 2023 20:35 Wib
Warga lereng Merapi Merbabu di Boyolali gelar kirab budaya Temu Tirta
Jumat, 21 Juli 2023 8:34 Wib
Ganjar : Rumah Pembauran jadi titik temu perbedaan
Selasa, 16 Mei 2023 23:23 Wib
Pemkab Cilacap optimistis literasi numerasi meningkat
Selasa, 21 Maret 2023 13:19 Wib